Lihat Penumpang Bertebaran di Pelataran Pelabuhan, Begini Komentar Legislator Komisi I
Politisi Partai Golkar ini dalam sidaknya masih melihat banyaknya calon penumpang yang menumpuk di pelataran pelabuhan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Inspeksi mendadak (sidak) dilakukan komisi I DPRD Balikpapan di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kamis (21/6/2018). Mereka memantau aktivitas arus balik lebaran di pelabuhan.
"Sidak tersebut dilakukan untuk memantau pelayanan yang diberikan kepada calon penumpang kapal di Pelabuhan Semayang," kata Ketua Komisi I Faisal Tola mengecek kegiatan di Pelabuhan.
Dari pantauan Komisi I, secara umum pelayanan yang diberikan Pelindo IV sebagai penanggungjawab soal kepelabuhanan dinilai tak mengecewakan.
"Kami tanya langsung ke calon penumpang. Tak ada masalah yang mereka terima. Pelayanan cukup baik," ungkapnya.
Namun, politisi Partai Golkar ini dalam sidaknya masih melihat banyaknya calon penumpang yang menumpuk di pelataran pelabuhan.
Hal tersebut dianggap mengganggu estetika visual pelabuhan yang telah memiliki penampilan megah dan mewah setahun belakangan ini.
"Itu mereka dari Sangatta, kapal belum datang 2 hari. Mereka menunggu di sana," ucapnya.
Ramai Sorotan soal Intervensi, Jokowi Angkat Bicara terkait SP3 Habib Rizieq
Simak Larangan Polisi Ini! Massa Pendukung Paslon Dalam Debat Pilgub Kaltim Jangan Sampai Teledor
Dalami Laporan Warga soal Penemuan Mayat Wanita, Polisi Temukan Janin Membusuk Terbungkus Sarung
Unggul 27 Poin, Marc Marquez: Sekarang Valentino Rossi adalah Rival Utama Saya
Jauh dari Keluarga, Begini Momen Idul Fitri Shah Rukh Khan di Negeri Orang
Saat diimbau untuk menunggu di ruang yang lebih layak, yakni rest area di lantai 2 pelabuhan. Para calon penumpang tersebut malah menolak. Mereka lebih memilih tidur dan menunggu di pelataran.
"Di sini saja, pak, nyaman. Di atas dingin," kata salah seorang penumpang.
Petugas pelabuham serta jajaran Komisi I DPRD Balikpapan angkat tangan. Mereka juga tak bisa memaksakan kehendak para calon penumpang yang membludak paska lebaran berakhir.
"Mereka lebih senang di situ. Dingin di dalam. Tidak terkungkung. Mengganggu estetetika, iya. Tapi tak bisa kita paksakan. Mereka banyak," tuturnya.
"Kebanyakan mereka orang kampung atau dari pelosok. Tak suka AC. Daripada sakit. Mereka diperbolehkan di sana dengan komitmen, sepanjang menjaga kebersihan," sambungnya. (*)