Kehadiran Tol Diprediksi Gerus Omzet Usaha Kuliner, Pengusaha ini Berencana Bangun Wahana Eko-Wisata

Rencana ini tentunya bergantung izin pemerintah setempat. Sebab, beroperasi di hutan konservasi.

Tribunnews
ILUSTRASI - Tahu Sumedang 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Jalan Tol Samarinda Balikpapan ditargetkan selesai akhir tahun ini, sehingga bisa beroperasi 2019 mendatang.

Bak pisau bermata dua, infrastruktur ini diprediksi memicu dampak positif dan negatif.

Bagi pengusaha kuliner yang beroperasi di jalur lama, poros Samarinda - Balikpapan, kehadiran jalur bebas hambatan ini, diprediksi bakal menggerus omzet mereka.

Sebab, jumlah pengendara roda empat diprediksi bakal terbagi dua, ada yang melalui jalur lama dan tol.

Prediksi ini pun diamini Nanang, Pengelola RM Tahu Sumedang, yang sejak sekitaran 11 tahun lalu beroperasi di km 48 Samboja, Kukar.

"Prediksi saya (pendatang dan omzet) jauh menurun, kalau di sini (turun) 50 persen sudah bagus. Pengalaman (RM Tahu Sumedang) di Jawa, kalau ada tol, kemungkinan tinggal 20 persen saja, (omzetnya)" ujar Nanang, dihubungi Rabu (27/6/2018).

Hadapi prediksi kondisi itu, Nanang tak mau pasrah berpangku tangan. Jika urusan perizinan ke Dinas Kehutanan Kaltim dan Kementerian Lingkungan Hidup keluar Juli nanti, ia sedang pertimbangan rencana membangun wahana eko-wisata di sekitar area operasinya.

"Kita berencana buat wahana wisata, apa kebun bintang mini, tempat tumbuhan langka untuk pendidikan. Nanti kerja sama dengan Dinas Kehutanan," ujarnya.

Rencana ini tentunya bergantung izin pemerintah setempat. Sebab, beroperasi di hutan konservasi.

Pun, jika diizinkan, rencana ini bakal direalisasikan 1-2 tahun kedepan, ia tak menyebut berapa biaya rencana pembangunan wahana permainan yang bakal menyedot pengunjung dan pekerja dari warga sekitar.

Namun, dirinya yakin, jika izin pembangunan wahana disetujui, urusan lahan dan pembangunan bisa gotong royong dengan penduduk sekitar yang biasa bekerja sama dengan mereka.

"Lahan di sini ada, tetangga baik dengan kita. Untuk perluasan kalau izin kelar dan diizinkan pemerintah. Alhamdulillah warga dan kita saling dukung lah. Yah, hitung-hitungan nambah PAD (pendapatan asli daerah) lah," ujarnya.

Sebagai informasi, jalan bebas hambatan sepanjang 99.2 km itu, terdiri dari lima seksi, yang dikerjakan berbagai kontraktor, serta melibatkan dana triliunan yang bersumber dari APBD Kaltim dan investor lain.

Baca juga:

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved