Kehadiran Tol Diprediksi Gerus Omzet Usaha Kuliner, Pengusaha ini Berencana Bangun Wahana Eko-Wisata
Rencana ini tentunya bergantung izin pemerintah setempat. Sebab, beroperasi di hutan konservasi.
Tahu Sumedang adalah menu pavorit yang biasa dijadikan buah tangan pengunjung yang singgah di situ.
Sedangkan menu favorit di rumah makan yang berdiri 11 tahun lalu ini yakni sup buntut dan ayam goreng.
Bahkan, di hari biasa, jika tahu Sumedang ini tak habis dijual hingga pukul 20.00 Wita, pengelola tak segan membagikan tahu tanpa bahan pengawet bertekstur lembut di dalam dan garing di luar ini, ke penduduk sekitar, gratis.
"Tahu buatan kita tanpa bahan pengawet sedikitpun. Kita jaga kualitas, jadi harus baru terus dan habiskan tiap harinya," ujarnya.
Walaupun begitu, Nanang bersyukur karena usahanya eksis hingga sekarang.
Dia mengklaim rutin menyetor pajak pertambahan nilai ke Dinas Pendapatan Daerah, Kutai Kartanegara berkisar Rp 120-140 juta per bulannya, bergantung jumlah pengunjung. (*)