Jaang Ingin Kursi Wawali Samarinda Dibiarkan Kosong, Begini Tanggapan PKS
"Itu (pengisian Wawali) merupakan amanat Undang-Undang, Mekanisme (penggantian) itu ada," kata Sarwono.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Partai Keadilan Sosial (PKS) selaku salah satu pengusung pasangan Syaharie Jaang - Nusyirwan Ismail (JaaNuR) tetap kekeuh bahwa kursi Wakil Walikota (Wawali) Samarinda yang tinggal almarhum Nusyirwan harus segera diisi.
Selain sudah merupakan amanat Undang-Undang, sebagai Ibukota Provinsi dengan segala permasalahan yang ada di dalamnya, sangat tidak elok Kota Samarinda hanya dipimpin seorang Walikota.
Hal ini diungkapkan Sekretaris DPW PKS Kaltim yang juga anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Sarwono, ketika dikonfirmasi, Kamis (28/6/2018), seputar adanya keinginan Walikota Samarinda yang menginginkan agar kursi Wawali ini tetap dibiarkan kosong.
"Itu (pengisian Wawali) merupakan amanat Undang-Undang, Mekanisme (penggantian) itu ada," kata Sarwono.
Sarwono mengatakan, adanya posisi Wakil Kepala Daerah bukanlah sekadar formalitas.
Apalagi sekelas Kota Samarinda, yang merupakan ibukota provinsi, posisi Wawali sangat vital.
Tujuan akhirnya, agar roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik.
"Tidak semuanya bisa ditangani oleh Walikota. Misalnya satu sedang di luar kota, satunya bertahan. Satu menghadiri acara pemerintah, satunya lagi menyelesaikan permasalahan di daerah," ujarnya.
Baca juga:
Uji Materi Ditolak MK, Ketua DPP Demokrat Makin Yakin JK-AHY Pas Berduet di Pilpres 2019
Perkenalkan Jajaran Pelatih Anyar Borneo FC U-19, Ini Kata Nabil
Hasil Quick Count Tunjukkan Keunggulan Ridwan Kamil, Begini Respon Sudrajat
Sandiaga Uno Rayakan Ulang Tahun ke-49, Fan Persija Tagih Janji Stadion Baru
Pendapat pribadi Walikota Jaang ini, kata Sarwono, tentunya tidak salah dan harus didengar.