Jawahir Roble, Perempuan Muslimah Pertama yang Jadi Wasit Bola di Inggris

Jawahir Roble baru saja membuat sejarah FA. Dia menjadi wasit sepakbola wanita Muslim pertama di Inggris. Pakai Jilbab saat pimpin pertandingan.

metro.co.uk
Jawahir Roble yang akrab dipanggil JJ, menjadi perempuan pertama muslim yang menjadi wasit sepak bola di Inggris. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketika musim berakhir, Jawahir Roble baru saja membuat sejarah FA. Dia menjadi wasit sepakbola wanita Muslim pertama di Inggris. Mengenakan seragam hitam dan celana pendek di atas legging, dia juga memakai jilbab.

JJ, begitu panggilan akrabnya, mengatakan bahwa saat pertama kali dia memimpin pertandingan, para pemain tidak percaya bahwa dia adalah wasit.

"Ketika saya pertama kali muncul ke tengah lapangan pertandingan, Anda bisa mendengar anak-anak laki-laki tertawa-tawa terkekeh-kekeh," Tidak mungkin dia adalah wasit ?! Tidak! "," kata dia mengenang.

'[Tapi] Kemudia mereka dapat melihat bahwa saya adalah wasit, karena saya memakai seragam resmi  sebagai wasit . "

Jawahir Roble yang akrab dipanggil JJ, menjadi perempuan pertama muslim yang menjadi wasi sepak bola di Inggeris.
Jawahir Roble yang akrab dipanggil JJ, menjadi perempuan pertama muslim yang menjadi wasit sepak bola di Inggris. (metro.co.uk)

Baca: Gelandang Maroko Sebut Wasit Minta Jersey Cristiano Ronaldo, FIFA Langsung Bergerak

Baca: Wasit di Laga Jerman Vs Meksiko Ternyata Pernah Jadi Pengadil di Liga 1

Baca: Ini Dia Wasit Asal Serbia yang Akan Memimpin Final Liga Champions

Nah sekarang, para pemain hanya mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan urusan bola saja, dan dirinya tidak lagi menghadapi segala segalam macam pertanyaan yang menjurus seksisme di lapangan.

"Satu kali ada seorang pria mendatangi saya dan berkata," Saya sangat suka ada wasit wanita, mereka baik ".

"Saya sungguh senang, itu sangat bagus!  Mereka tak lagi berkata," Masuk ke dapur sana, Anda tidak pantas di sini ". Saya belum mendengarnya dan saya tidak ingin mendengarnya. "

Beginilah gaya Jawahir Roble saat memimpin pertandingan sepakbola di Inggeris.
Beginilah gaya Jawahir Roble saat memimpin pertandingan sepakbola di Inggris. (metro.co.uk)

Baca: Hasil Piala Thomas 2018 - Kecurangan Wasit, The Minions Kalah, hingga Fajar/Rian Pastikan Kemenangan

Baca: Ini Wasit yang akan Pimpin Laga PSM vs Borneo FC

Baca: Dikalahkan PSIM, Persiba Dicurangi Wasit?

Dia mengatakan mendapati ‘hal-hal seperti,‘ masih ada yang nyinyir Anda bahkan tidak mengikuti ajaran agama, Anda tidak mengikuti budaya. Saya tidak tahu, masih saja ada beberapa hal aneh.

"Tentu saja, sepakbola tidak ada dalam budaya saya. Tapi Anda tahu, saya di sini untuk memecahkan stereotipe. Anak perempuan dapat bermain sepak bola, anak perempuan dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Agama saya adalah bagian dari saya dan saya menyukainya. "

Bagi JJ, menjadi Muslim bukan hanya berarti 'menjadi orang baik, sederhana dan melakukan apa yang membuat Anda bahagia dan saya pikir saya melakukan semua itu, tetapi ketika orang mulai mencampuradukkan budaya dengan agama, saat itulah ia menjadi membingungkan. Karena beberapa budaya super , super ketat, dan orang-orang mengira itu karena agama '.

VIDEO- JJ Menjadi Wasit Pertandingan Bola di Inggeris

Dia berharap untuk mendorong lebih banyak anak perempuan dan 'pemuda pada umumnya' agar berpartisipasi dalam sepakbola.

Dia tumbuh bermain sepak bola sebagai seorang anak di Mogadishu, Somalia, dan memutuskan untuk mengejar cita-citanya menjadi wasit lebih serius, setelah belajar untuk melatih agar bisa mendapatkan lencana sebagai wasit  di Inggris. Sebuah liga bola perempuan  lokal, sejauh ini masih kekurangan wasit perempuan dan JJ menjadi sukarelawan.

Jawahir Roble berada diruang ganti wasit.
Jawahir Roble berada diruang ganti wasit. (metro.co.uk)

Baca: Kecewa dengan Wasit, Pelatih Persib Ancam Media

Baca: Usai Dilarang Main dan Denda Rp 75 Juta, Kapten Persib Janji Tetap Kritis ke Wasit

"Saya diminta untuk menjadi wasi sukarela di liga perempuan, yang disebut Capital Girls League, dan mereka kekurangan wasit dan mereka berkata," JJ mau Anda membantu ", dan saya seperti, baik-baik saja, dan saya belum menoleh ke belakang.

"Dukungan yang saya terima - semua umpan balik positif dari orang tua dan pemain - semacam itu membantu dan mendorong saya menuju kursus."

Orangtuanya memutuskan untuk memindahkan keluarga mereka ke Inggris dari negara yang dilanda perang, menetap di North West London.(metro.co.uk/ps)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved