Timsus Polda Bergerak Tangani Travel Umrah Nakal di Kaltim, PW Kabur Usai Tipu Puluhan Warga. . .
Tim khusus (Timsus) Polda Kaltim yang menangani kasus travel umrah bermasalah di Kaltim mulai bergerak.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhamamd Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tim khusus (Timsus) Polda Kaltim yang menangani kasus travel umrah bermasalah di Kaltim mulai bergerak.
Mereka menelusuri dugaan pidana penipuan yang dilakukan travel umrah bemasalah, seperti PT Arafah Tamasya Umrah atau kerap disebut ATM.
Selasa (3/7/2018) dipimpin Kasubdit Jatanras Polda Kaltim, Kompol Yohanes, anggota kepolisian mendatangi salah satu kantor Perwakilan Wilayah (PW) PT ATM di Jalan Perintis Batu Ampar, Balikpapan Utara.
Namun, saat tiba di sana, rumah yang dijadikan tempat administrasi pemberangkatan umrah salah seorang PW ATM, berinisial HZ kosong.
Baca: Bikin Produk Ramah Lingkungan, UMKM akan Dapat Bantuan Rp 100 Juta!
Tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.
Rumah berwarna krem tampak kosong, saat disahut dari luar hunian pun tak ada satupun jawaban.
Ketua RT 40, Juadi yang rumahnya persis di samping oknum mantan PW ATM tersebut saat ditemui polisi, mengatakan oknum yang diduga telah menipu puluhan jemaah umroh tersebut kabur entah kemana, sejak April 2018 lalu.
Dibeberkan Juadi, sebanyak 27 warga Balikpapan yang dijanjikan umrah dan sudah membayar tak jelas nasibnya kini.
Baca: 71 Orang Pecinta Marvel Bakal Nobar Ant-Man Besok di BOS
"19 April lalu, 27 jemaah lontang-lantung di bandara Balikpapan. Merasa ditipu mereka ke rumah, tetapi saat didatangi orangnya sudah gak ada," tuturnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (3/7/2018) di rumahnya.
Belakangan diketahui, oknum berinisiah HZ ini juga diduga menipu hampir 80 orang dari Kalimantan Selatan.
"Nah, ada juga korbannya sekitar 80-an dari Tanjung. Dia ini memang dari Kalsel, pak," tuturnya.
Modus penipuan yang dilakukan oknum yang belakangan dikenal sebagai ustaz, tak lain menjanjikan keberangkatan umrah dengan harga miring.
Paling rendah Rp 16 juta.
Selain itu ia memanfaatkan nama Travel umrah ATM, saat bertransaksi dengan calon jemaah.