Warga RT 02 Gang Pande Lamaru Olah Sampah Plastik jadi Kerajinan, Ini Hasilnya
Bahkan rusaknya ekosistem yang ada di bumi mayoritas disebabkan oleh sampah yang menumpuk.
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Jino Prayudi Kartono
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sampah merupakan salah satu musuh besar di bumi.
Bahkan rusaknya ekosistem yang ada di bumi mayoritas disebabkan oleh sampah yang menumpuk.
Apalagi sampah rumah tangga yang sangat sulit terurai.
Hal itu menyebabkan menggunungnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Untuk itu warga RT 02 Gang Pande Kelurahan Lamaru mengolah sampah sedemikian rupa menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis.
Ini terlihat dari beberapa barang kerajinan dari sampah plastik yang masih didaur ulang dalam stan Festival Wisata Lamaru 2018, Jumat (13/7/2018) siang.
Baca: Prabowo Subianto Tersandera 3 Parpol, dari Kubu Mana Cawapresnya?
Wanti, pengelola yang juga mengelola bank sampai Gang Pande Lamaru ini mengatakan program tersebut berjalan beberapa waktu setelah dimulainya program bank sampah di RT tempatnya tinggal.
Ia menghimpun beberapa warga yang kemudian dilatih agar memiliki kreativitas dalam menciptakan barang kreatif.
Seperti keranjang tempat minuman air dalam kemasan ukuran kecil dibuat dari ujung minuman kemasan berbentuk gelas.
Baca: Perancis Berlaga di Final Piala Dunia 2018, Ini Pujian Paul Pogba untuk Mbappe
"Ujungnya dipotong. Kemudian kumpulkan ujung gelas minuman plastik itu. Untuk satu rak ini paling butuh 150 buah," katanya.
Tak hanya itu saja, hiasan dari kain perca ternyata juga berasal dari sampah botol air minum kemasan yang tak terpakai.
Baca: Audy Item Sering Dihujat soal Body Shaming, Iko Uwais: Saya Akan Bela Istri sampai Mati!
Botol dibersihkan terlebih dahulu, kemudian hias botol sesuai yang diinginkan.
Harga kerajinan daur ulang bervariatif.
Mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu tergantung ukuran dan tingkat kesulitan barang yang dibuat. (*)