Laut Balikpapan Tercemar Tumpahan Minyak, Wawali Pertanyakan Pengawasan KSOP

Selama ini, Pemkot Balikpapan hanya mendapatkan dampaknya saja. Tidak ada kontribusi yang didapat Pemkot terhadap perairan di Teluk Balikpapan

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUN KALTIM/NALENDRO PRIAMBODO
Tumpahan cairan yang diduga minyak kembali menerjang Pantai Balikpapan, Senin (23/7/2018). Terpantau di lapangan, sebaran cairan berwarna hitam pekat, kental dan sedikit berbau minyak dan gas itu tercecer mulai pantai Melawai hingga belakang Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tercemarnya perairan laut Kota Balikpapan akibat tumpahan minyak menjadi perhatian Pemkot Balikpapan. 

Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud mempertanyakan fungsi pengawasan di laut oleh Kesyahbandaran Operasional Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Balikpapan. 

Menurutnya, pengawasan keluar-masuknya kapal di perairan Balikpapan itu semua ada di KSOP.

"Harusnya KSOP patut dipertanyakan. apa kontribusinya terhadap pemkot? Bagaimana pengawasannya?" kata Rahmad.

Baca: Polling Nama Masjid Baru di Lapangan Kinibalu Semarinda Segera Dibuka, Ini 3 Nama yang Bisa Dipilih

Selama ini, Pemkot Balikpapan hanya mendapatkan dampaknya saja. Tidak ada kontribusi yang didapat Pemkot terhadap perairan di Teluk Balikpapan. Apalagi untuk kesekian kalinya laut Balikpapan tercemar oleh tumpahan minyak.

Rahmad menjelaskan, jika sumber tumpahan minyak itu dari kapal harus ada sanksi yang diberikan.

"Sebab sudah ada regulasi dan undang-undangnya terhadap pencemaran laut yang diakibatkan oleh minyak," katanya.

Ia menyebutkan, seharusnya mereka (KSOP) yang memunggut, mereka pula yang bertanggung jawab, serta mengawasi, memelihara, dan merawat.

 "Bukan kegiatan bongkar muat saja yang diawasi. Hal seperti ini juga menjadi tanggung jawab mereka," kata Rahmad

Baca: Mantan Danjen Kopassus Laporkan Petinggi Mabes Polri ke Kompolnas

Wawali pun meminta, aparat dan semua instasi terkait harus bisa menyelidiki asal sumber limbah yang ada. Lantaran tumpahan minyak memberikan dampak besar terhadap lingkungan.

"Di sini (perairan Balikpapan) banyak kapal tangker, dan kapal cargo yang merapat. Bisa saja itu berasal dari limbah mereka. Buang tengah malam tidak kelihatan hanyut ada ditepi pantai kita," ujar Rahmad.

Regulasi untuk memandu kapal atau jangkar itu pengawsan ada di Pelindo.

"Jadi bisa dicari saja disitu siapa yang harus bertanggu jawab. Saya yakin aparat pasti tahu. Semua diserahkan ke aparat, siapa yang bertanggung jawab sudah jelas," katanya.

Baca: Idap kanker Otak, Bandar Narkoba yang Diamankan Polda Kaltim Jadi Tahanan Rumah

Hingga saat ini belum diketahui penyebab tumpahan minyak tersebut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan bersama instansi terkait sudah mengambil sample minyak yang tercemar dibeberapa titik.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved