Pria Penderita Lou Gehrig Berhasil ke Puncak Gunung Setinggi 1.600 Meter Gunakan Tangan
Zhang Wei, 29, penderita Lou Gehrig berhasil mencapai puncak gunung tertinggi kedua di Cina, menggunakan tangannya.
TRIBUNKALTIM.CO-- Seorang pria China penderita Lou Gehrig --penyakit neuron motorik- menemukan cara sempurna untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 29. Dia mendaki 1.600 meter (5.250 kaki) ke puncak salah satu dari Lima Pegunungan Besar China, menurut laporan media setempat.
Zhang Wei, yang didiagnosis menderita degeneratif amyotrophic lateral sclerosis (ALS), juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, ketika ia baru berusia 12 tahun.
Diaberangkat ke puncak gunung Hua di provinsi Shaanxi China barat laut, pada pukul 08.00 pagi pada 15 Juli, Beijing. Youth Daily melaporkan dia berhasil mencapai puncak 21 jam kemudian.
Sementara pendakian dilakukan melalui tangga batu, pencapaian Zhang tidak kalah luar biasa, mengingat dia tidak menggunakan kakinya dan melainkan melukan 4.000 langkah dengan cara mengangkat dirinya di atas tangannya dan menyeret tubuhnya ke atas dan ke depan.

"Langkah-langkah menjadi lebih curam, saat saya naik lebih tinggi, dan kadang-kadang tingginya sepanjang kaki saya," katanya.
Setelah sekitar delapan jam mendaki, Zhang mengatakan pengasuhnya menyarankan dia agar berhenti istirahat, tetapi dia menolak.
"[Menyelesaikan] tantangannya bukan hanya impian pribadi saya, itu memberikan keberanian bagi semua orang penyandang cacat untuk mengejar impian mereka," katanya penuh semangat.

Pria Cina membawa istrinya yang cacat ke atas gunung yang sakral agar dia dapat mewujudkan mimpinya.
Untuk mencapai puncak gunung itu, dia menghabiskan tiga pasang sarung tangan dan sepasang sepatu, Zhang mencapai Puncak Selatan sekitar pukul 5 pagi pada 16 Juli, tepat pada waktunya untuk menyambut fajar air matanya pun mengalir deras.
"Meskipun kulit tangan dan lengan saya robek, dan saya sangat kelelahan, pada saat saya mencapai puncak semua kelelahan tiba-tiba menghilang," katanya.

Lahir di Heze, provinsi Shandong China timur, Zhang mengatakan bahwa meskipun ia didiagnosis penyakit motor neuron pada usia 12 tahun, dan tidak bisa bertahan hdup sampai usai 18 tahun, “Saya merasa seperti kehilangan semua otot saya”.
Pada pemeriksaan medis terakhirnya pada September, dokter yang merawat Zhang mengatakan kepadanya bahwa kesehatannya memburuk dengan cepat dan bahwa dia mungkin tidak akan melihat ulang tahunnya yang ke 30, kata laporan itu.
"Dokter mengatakan itu menebutnya sebagai keajaiban bahwa saya telah hidup hingga hari ini, dan saya percaya keajaiban akan terus berlanjut," katanya.

Dia jelas tidak memiliki rencana untuk mengurangi tantangannya yang luhur. Hanya sebulan sebelum mendaki Gunung Hua, Zhang menghabiskan 12 jam mendaki Gunung Tai - salah satu Pegunungan Besar - dan mengatakan dia sekarang berencana untuk mencapai puncak tiga lainnya tahun depan, segera setelah dia menyelesaikan "berjalan" panjang Tembok Besar China.(scmp.com/ps)