Wilayah Berau Masih Berpotensi Diguyur Hujan, Ini Penyebabnya

munculnya awan konvektif disebabkan oleh penguapan yang berlebih di wilayah perairan Berau.

Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
Sebuah pohon tumbang akibat terpaan angin kencang dan hujan deras. BMKG Berau mengimbau masyarakat, agar mewaspadai kondisi cuaca saat ini dan terus memperbarui laporan cuaca melalui wesite resmi BMKG. 

TRIBUNKALTIM.CO – Senin (23/8/2018) hingga Selasa (24/8/2018) dinihari, Kabupaten Berau diguyur hujan deras disertai dengan angin kencang dan petir. Bahkan menurut laporan warga, sebuah pohon tumbang di Jalan Haji Isa III dan jalan poros Berau-Kutai Timur.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Berau, menyebutkan, hujan yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh awan konvektif seperti awan Cumulus dan Cumulonimbus

Prakirawan BMKG Berau, Imam Ali Taba menjelaskan, munculnya awan konvektif disebabkan oleh penguapan yang berlebih di wilayah perairan Berau. Penguapan ini memicu tumbuhnya awan hujan atau awan yang mengadung air dengan intensitas tinggi.

Baca: Daftar Film Indonesia yang Akan Tayang pada Bulan Agustus 2018, Cek di Sini!

Ditambah lagi dengan angin 3000 feet yang berada dalam shearline atau belokan angin. "Akibatnya, muncul awan-awan konvektif dan terjad hujan yang disertai angin dan petir," jelasnya.

Imam menambahkan, jika melihat kondisi panas yang terjadi di Berau, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan penguapan berlebih, sehingga hujan masih mungkin terjadi di wilayah ini.

“Perkiraan Berau beberapa hari akan muncul kembali hujan-hujan yang singkat disertai angin kencang,” ungkapnya. Karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada menghadapi cuaca yang tidak menentu.

Baca: Gaji ke 13 dan Insentif Bulan April Pegawai Pemkab PPU Segera Cair

Meski demikian, kata Imam, masyarakat tidak perlu panik dengan kondisi ini. Pasalnya, cuaca ekstrem seperti ini memang menjadi karakteristik cuaca di Kabupaten Berau. Di wilayah ini, rata-rata curah hujan mencapai 50 mm hingga 250 mm setiap bulannya. Sementara hari hujan setiap bulan bisa mencapai 9 hingga 25 hari hujan. Sedangkan sinar matahari minimal 33 persen hingga 60 persen pada musim penghujan.

Saat ini, kondisi cuaca tengah dalam kondisi masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Beberapa wilayah Kalimantan bagian utara termasuk Kabupaten Berau masih terdapat massa udara basah di atas 65 persen. Kondisi ini menyebabkan tumbuhnya awan-awan konvektif. Sehingga, hujan sporadis masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah.

Baca: Cara Daftar Paket dan Tarif Internetan XL, untuk Ibadah Haji 2018 di Arab Saudi Mulai Rp 199 Ribu

BMKG juga mengimbau kepada para nelayan dan juga sektor jasa wisata serta wisatawan yang melakukan aktivitas di perairan agar lebih berhati-hati dengan kondisi cuaca ini. Masyarakat diimbau untuk terus memperbarui informasi cuaca melalui situs resmi BMKG.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved