Gelar Pelatihan Kepada Ratusan Tour Guide, Ini Pesan Kadis Pariwisata Kaltim

tour guide atau pramuwisata tugasnya bukan promosi pariwisata, melainkan guide sebagai ujung tombak untuk wisata.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Siti Zubaidah
pelatihan Pramuwisata Lokal (local guide) di Hotel Mega Lestari Balikpapan 

TRIBUNKALTIM.CO - Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pelatihan Pramuwisata Lokal (local guide) di Hotel Mega Lestari Balikpapan selama 9-10 Agustus 2018.

Pelatihan ini diikuti sekitar 100 orang tour guide di Kaltim. 

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Syafruddin Pernyata mengatakan, tour guide atau pramuwisata tugasnya bukan promosi pariwisata, melainkan guide sebagai ujung tombak untuk wisata. Karena mereka yang membawa wisatawan ke destinasi.

Baca: Baliho Pemilu 2019 Sudah Ramaikan Jalanan Balikpapan

Kaltim terkenal dengan wisata minat khusus, tidak masal seperti di Jawa setiap hari ada wisatawan lokal yang berkunjung. Namun Kaltim tetap optimis. Disinilah fungsinya tour guide tersebut.

Contohnya travel mendapat borongan wisatawan sebanyak 20 orang. Pramuwisatalah yang membawa wisatawan ke destinasi. Harapannya para Pramuwisata bisa melayani dengan baik, karena jika Pramuwisata baik, maka  perkembangan wisata Kaltim akan baik pula.

"Untuk perkembangan wisata kita perlu pemamdu yang melayani secara profesional,  melayani dengan tepat,  mengerti tempat dan tidak mengecewakan wisatawan, karena bisa menjadi promosi buruk untuk kita. Sehingga menggelar pelatihan seperti ini," kata Syafruddin.

Baca: Politisi Golkar Tegaskan Jusuf Kalla Legawa Tidak Jadi Cawapres Joko Widodo

Selain mendapatkan pengalaman, pelatihan ini pula pembekalan untuk Pramuwisata. Contoh pembekalan terkait peraturan yang ada di sini. Jika ada turis yang datang barang harus dikarantina dulu, atau soal penjemputan di bandara, karena sebagian tempat ada yang bisa dijemput dibandara, ada pula yang harus jalan kaki dulu.

"Dimana adanya aturan ditingkat lokal yang kadang-kadang ada tidak ditemui ditempat lain, namun disini ada. Mau tidak mau kita harus menjelaskan, karena wisatawan tidak mengerti," ujar Syafruddin.

Menurutnya, SDM Pramuwisata sudah bagus. Namun tidak boleh puas, karena perkembangan terus ada.

"Jujur saja banyak pemandu wisata yang belum paham, dan belum mengerti seluruh objek wisata. Akhirnya yang dikunjungi itu-itu saja," ucapnya.

Baca: Jokowi Temui Kalla, Pamit Besok Dirinya dan Cawapres Mendaftar ke KPU

Padahal, lanjut Syafruddin di Kaltim ini ada banyak titik destinasi. Orang memiliki kesenangan tersendiri, seperti yang senang lihat orang hutan, atau ada yang suka melihat tanaman, dan yang dicari tamanan saja. 

"Berwisata itu kan melakukan perjalanan ke suatu tempat yang menarik, kalau orang sudah cinta kepada sesuatu yang menarik pasti termimpi-mimpi, karena sudah terlanjur cinta tidak peduli jalan jauh pasti datang," katanya

Dia pun menyampaikan, salah satu masalah di Kaltim ini adalah infrastruktur yang semuanya belum nyaman, untuk menuju objek wisatanya. Tapi Kaltim tetap optimis yang penting bagaimana caranya mengeksplor yang berbeda. 

Baca: Setelah Jenderal Kardus Viral, Kini Muncul Tagar Baru #2019GantiKardus Trending di Twitter

"Seperti pesut, tidak ada di tempat lain, itu sama aja Labuan Bajo tidak ada ditempat lain, sehingga akesesabilitas itu bisa disampingkan.Sehingga provinsi ke depan bisa membantu eksistabilitas disana, dan yang terpenting menarik," katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved