Kebocoran Pipa PDAM Samarinda Capai 39 Persen
Direktur Bidang Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda, Ali Rachman As menuturkan, saat ini tingkat kebocoran air di Kota Tepian mencapai
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - PDAM Tirta Kencana Samarinda terus berupaya menekan angka kebocoran air. Direktur Bidang Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda, Ali Rachman As menuturkan, saat ini tingkat kebocoran air di Kota Tepian mencapai 39 persen.
Ali menargetkan, dalam satu periode jabatan direksi PDAM, tingkat kebocoran akan ditekan hingga 28 sampai 30 persen, dari tingkat kebocoran saat ini yang mencapai 39 persen.
"Per tahun kita targetkan penurunan kebocoran sampai di atas dua persen," ujar Ali.
Baca: Polres Balikpapan Kurban 9 Ekor Sapi, Kapolres Sembelih Sendiri Sapinya
Menurut Ali, jika dirupiahkan, total kebocoran mengakibatkan kerugian hingga Rp 120 miliar per tahun. Dengan asumsi, kata Ali, harga air sebesar Rp 4.000 per kubik.
"Per kiraan kebocoran 40 persen itu sekitar Rp 120 miliar per tahun. Ini data 2017. Jadi kalau bisa diturunkan lebih dari 2 persen pertahun, akan ada selamat Rp 4 miliar," katanya lagi.
Menekan kebocoran hingga diangka nol persen, menurut Ali, merupakan sesuatu yang sangat berat. "Karena ini berkaitan dengan perpipaan," ujarnya.
Baca: Daging Kurban Masih Ada, Begini Tips Menyimpan agar Tetap Segar dan Tahan Lama
Di PDAM Malang, yang dikenal sangat baik di Indonesia, kata Ali, masih memiliki tingkat kebocoran berkisar 18-20 persen. Untuk menekan angka kebocoran seperti di Malang, menurut Ali, diperlukan biaya yang tidak sedikit.
"Standar seperti di Malang yang tingkat kebocorannya 18 sampai 20 persen itu sudah sangat bagus. Dan itu perlu biaya yang sangat besar. Jadi untuk nol kebocoran itu sulit," katanya.
Kendati sangat sulit untuk menekan kebocoran. Namun Ali optimis cakupan layanan PDAM Tirta Kencana bisa mencapai 100 persen di Kota Samarinda. Sekadar informasi, cakupan layanan PDAM di Samarinda sudah mencapai 95 persen.
Baca: Idul Adha 2018, KSOP Samarinda Jadikan Momen Kurban Sebagai Penyemangat Kerja
"Harus optimis bisa (100 persen). Kita maintenance dulu pelanggan yang ada. Yang dalam seharinya airnya tak mengalir 24 jam. Kita benahi dulu pelanggan itu, baru kemudian kita melangkah ke sisa 5 persen tadi. Yang 5 persen sisa ini bisa menggunakan perpipaan bisa juga tidak," tuturnya.