Masuki Masa Purna Tugas, Kadispar Kaltim Belum Tertarik Terjun ke Dunia Politik

Dispar harus bisa memastikan semua hal ini harus dikerjakan sekaligus, ada keterpaduan, dan tak bisa terpisah-pisah.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM / DOAN E PARDEDE
Syafruddin Pernyata berfoto bersama para undangan yang hadir di acara Pisah Kangen di aula Kantor Dispar Kaltim, Jalan Sudirman, Selasa (28/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Acara Pisah Kangen dalam rangka Purna Tugas Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kaltim Drs. H. Syafruddin Pernyata, M.Hum dengan mitra kerja dan mitra usaha kepariwisataan Kaltim digelar di aula kantor Dinas Pariwisata Kaltim, Jalan Awang Long, Selasa (28/8/2018).

Agustus 2018 menjadi bulan terakhir bagi pak SP, sapaan akrab Syaruddin di Dispar Kaltim.

Setelah SP resmi tak menjabat, Dispar Kaltim akan dipimpin seorang Pelaksana Tugas (Plt), yakni Achmad Herwansyah.

Achmad sebelumnya menjabat Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Pariwisata Kaltim.

Hadir dalam acara Pisah Kangen tersebut, antara lain anggota DPRD Kaltim Edy Kurniawan, Kepala Dispar Samarinda HM Faisal, Kepala Dispar Kutai Kartanegara Sri Wahyuni, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Zuklifki, Ketua Asosiasi Agen Travel Indonesia (Asita) Kaltim Syarifudin Tangalindo, perwakilan Dispar Kabupaten/Kota di Kaltim, dan para undangan lainnya.

Baca juga:

Inilah Pebalap yang Diuntungkan dan Dirugikan Imbas Pembatalan MotoGP Inggris 2018

Perusahaan e-Commerce Ternama Dikabarkan Pecat Puluhan Karyawan yang Curang saat Flash Sale

Pasutri Ini Sumbang Medali Emas untuk RI: Saling Menyemangati, Uang Bonus untuk Tabungan Anak

Menpora: Bonus untuk Asian Games dan Asian Para Games Sama, Tanpa Potongan Pajak

SP, yang ditemui usai acara menuturkan bahwa ada sejumlah tugas yang harus dilanjutkan Kadispar Kaltim baru nantinya.

Secara umum, tugas Kadispar baru dan seluruh insan Dispar meliputi 4 hal, yakni pengembangan destinasi, pengembangan promosi, pengembangan kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM), dan konektivitas.

Dispar harus bisa memastikan semua hal ini harus dikerjakan sekaligus, ada keterpaduan, dan tak bisa terpisah-pisah.

SP mencontohkan Kota Balikpapan tidak bisa menganggap bahwa objek wisata Bukit Bangkirai dan Borneo Orangutan Survival (BOS) di Samboja semata-mata milik Kukar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved