Pilpres 2019
Ali Ngabalin Tuding Aksi '2019 Ganti Presiden' Bentuk Makar, Rocky Gerung Paparkan Penjelasan
Menanggapi hal tersebut, Ali Ngabalin tetap menyebut apabila gerakan tersebut adalah makar dan harus dihentikan.
TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik, Rocky Gerung, tampak terlibat dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari tayangan acara Kabar Petang yang tayang di tvOne, pada Senin (27/8/2018).
Awalnya, Rocky Gerung membantah jika gerakan '2019 Ganti Presiden' yang ia dukung bukanlah sebuah hal yang bisa dikatakan makar.
Meskipun, maksud Rocky Gerung dan para penggerak 2019 adalah momentum pencoblosan atau pemilihan presiden.
"Makar, itu rencana jahat pergantian presiden secara inkonstitusional," kata Ali Ngabalin.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan jika gerakan itu merupakan sebuah rencana jahat untuk menggulingkan Presiden Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Rocky Gerung langsung memberikan bantahan.
Baca juga:
Disorot Tajam Usai MU Dikandaskan Tottenham Hotspur, Jose Mourinho Berang pada Wartawan Inggris
Raih Medali Emas Asian Games 2018, Jonatan Christie Masuk Trending Topic Dunia
'Tribun Kaltim Goes to School' Perdana di SMK Sinar Pancasila, Peserta Dapat Materi Literasi Media
Pemilihan DPD, Ini Konsekuensi Tak Serahkan Surat Pengunduran Diri dan SK Pimpinan Parpol
"Kita balik pada konsepnya, di mana setiap kekuasaan tidak mau diganti, makanya ada proteksi.
Istilah makar dalam bahasa Belanda itu artinya menyerbu dan menyerang, sedangkan ini mana yang disebut menyerbu dan menyerang, yang ada justru mereka yang menghalangi diskusi," ujar Rocky Gerung.
Sementara itu, Ali Ngabalin kembali menuding tagar tersebut merupakan peradaban rendah.