Driver Ojol Demonstrasi
Demo Ojol 179 Hari Ini di 3 Titik Usung 7 Tuntutan, Copot Menhub hingga Potongan Aplikator
Demo ojol 179 hari ini di 3 titik usung 7 tuntutan, copot Menteri Perhubungan hingga potongan aplikator.
TRIBUNKALTIM.CO - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran hari ini, Rabu (17/9/2025).
Demonstrasi akan digelar di tiga titik strategis, Istana Kepresidenan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Gedung DPR RI.
Aksi ini dinamakan 179 Ojol, merujuk pada tanggal pelaksanaan dan identitas gerakan.
Aksi tersebut digagas oleh Asosiasi Pengemudi Ojek Online Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia, dengan estimasi jumlah peserta mencapai 2.000 hingga 5.000 pengemudi roda dua dan roda empat.
Titik kumpul massa dijadwalkan di markas Garda Indonesia, Jalan Kodam Raya Nomor 6, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Ajukan Banding Usai Divonis Sanksi Berat
7 Tuntutan Pengemudi Ojol kepada Pemerintah
Dalam aksi ini, para pengemudi membawa tujuh tuntutan utama yang mencerminkan keresahan mereka terhadap regulasi dan kebijakan transportasi daring saat ini:
- RUU Transportasi Online dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025–2026.
- Potongan aplikator maksimal 10 persen sebagai harga mati.
- Regulasi tarif pengantaran barang dan makanan agar lebih adil bagi pengemudi.
- Audit investigatif terhadap potongan 5 persen oleh aplikator.
- Penghapusan sistem Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar yang dinilai merugikan pengemudi.
- Pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi karena dianggap tidak berpihak pada pengemudi.
- Pengusutan tragedi 28 Agustus 2025 oleh Kapolri.
Kritik terhadap Menteri Perhubungan: Dinilai Pro Aplikator
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Menurutnya, sejak menjabat, Dudy lebih banyak mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan perusahaan aplikator transportasi daring dibandingkan memperjuangkan kesejahteraan pengemudi.
Baca juga: 2 Fakta Baru Tewasnya Driver Ojol Affan, Kompol Cosmas Dipecat, Keluarga Ngada Klaim tak Bersalah
"Hari Perhubungan Nasional yang seharusnya dapat menjadi suatu kebanggaan kemajuan Indonesia pada bidang perhubungan akan menjadi saat yang tepat bagi Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menyuarakan bahwa terjadinya kemunduran Kementerian Perhubungan semenjak Dudy Purwaghandi diangkat oleh Presiden Prabowo menjadi Menteri Perhubungan," kata Igun.
Ia menambahkan bahwa kebijakan yang diterapkan selama ini menunjukkan pola vendor driven policy, di mana arah kebijakan diduga dikendalikan oleh kepentingan perusahaan aplikasi.
“Garda menilai bahwa secara jelas telah terjadi vendor driven policy, di mana kebijakan-kebijakan Menteri Perhubungan telah dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan aplikasi transportasi online,” tegasnya.
Profil Dudy Purwagandhi
Dudy lahir pada 23 September 1970 di Manado, Sulawesi Utara,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.