P2TP2A Balikpapan Monitoring Kasus Gadis Asal Samarinda yang Ditemukan di Terminal Batu Ampar
YAP (16) gadis asal Samarinda yang mengaku diculik dan dirudapaksa di Balikpapan saat ini menjalani serangkaian pemeriksaan psikologis
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - YAP (16) gadis asal Samarinda yang mengaku diculik dan dirudapaksa di Balikpapan saat ini menjalani serangkaian pemeriksaan psikologis. Hal itu diungkapkan Ketua Harian P2TP2A Balikpapan Ardi Rahayu, Kamis (30/8/2018).
"Pihak rumah sakit masih melakukan pemeriksaan kejiwaan," katanya.
Pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis, baik fisik maupun psikologis YAP. Sehingga belum bisa mengambil langlah penanganan lanjutan terkait adanya dugaan penculikan maupun rudapksa.
Baca: Khusus Desa Tak Terjangkau PDAM, Kutim Bangun 13 Pamsimas Tahun Ini
"Kita masih memperjelas kondisi anak seperti apa? sebenarnya kasusnya seperti apa. Belum ketemu penjelasan, keterangan 1 dengan yang lainnya berbeda," ungkapnya.
Ardi menyebut pihaknya masih koordinasi dengan penyidil kepolisian, tim media rumah sakit sembari memantau perkembangan korban.
"Tergantung hasilnya nanti. Kalau ada kekerasan kita tindaklanjuti. Kalau tidak ada kita akan pulangkan ke orang tuanya (Samarinda)," tuturnya.
Baca: Kecamatan Balikpapan Tengah Usulkan 24 Ribu Sambungan Jargas
Untuk diketahui, YAP (16) remaja asal Samarinda sempat membuat geger publik lantaran mengaku diculik dan dirudapaksa di Balikpapan.
Kendati demikian saat unit PPA Polres Balikpapan melakukan penyelidikan, didapat fakta yang jauh dari keterangan awal yang diberikan korban usai ditemukan di Terminal Batu Ampar, Selasa (28/8/2018) dini hari.
Tak ada bukti yang mengarah bahwa korban diculik atau dirudapakaa oknum tak bertanggungjawab di Balikpapan. Adapun fakta-fakta yang didapat penyidik, di antaranya :
1. Korban berusia 16 tahun. Anak broken home. Pernah menikah tahun 2016. Dikarunia 1 orang anak. Status Bercerai.
2. Permah tinggal di Samboja. Panggilannya Inur. Anaknya sekarang diasuh mantan suami dan mertua di Samboja.
3. Meninggalkan Samarinda hendak ke Samboja menemui anak
4 Naik bus ke Balikpapan. Sempat lontang-lantung. Lantaran tak membawa uang, makanan, dan identitas diri di kota minyak.
5. Ditemukan anggota Satpol PP di Terminal Batu Ampar. Pingsan diduga karena kelaparan. Dirawat di RSKD Balikpapan.
6. Dari keterangan ayahnya, YAP punya rekam jejak gangguan mental. Emosinya labil dan tak stabil. Sering kabur dari rumah.
7. Pernah ribut dengan mertua di Samboja. Mengamuk. Kaca rumah sampai pecah.
8. Pernah bawa motor orang tanpa sepengetahuan dari Samboja ke Handil.
9. Dianggap tak bisa urus anak. Suami dan Mertua memulangkan YAP kepada keluarganya di Samarinda
10. Pernah pingsan di Karang Joang KM 8 Balikpapan Utara. Dibawa ke Puskesmas ngomongnya ngelantur. Dikembalikan ke Sempaja Samarinda.
11. Pernah ditampung di Dinsos pada 2016 dan 2017. Mengaku bernama Noor Hasanah saat itu.
Baca: Inul Daratista Beli Lelang Rp 100 Juta Jersey Pencak Silat, untuk Bantu Korban Gempa NTB
Pemberitaan sebelumnya, Gadis berusia 16 tahun asal Samarinda yang ditemukan tak berdaya di Terminal Balikpapan, YAP dipastikan tak diculik maupun mengalami rudapaksa.
Hal itu ditegaskan Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra didampingi Kasat Reskrim AKP Makhfud Hidayat, Rabu (29/8/2018).
"Hasil visum negatif. Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh luar hingga bagian intim korban," katanya.
Menurut Makhfud, hasil visum medis otomatis membantah pengakuan korban yang mengalami rudapaksa di kota minyak.