Breaking News

Ke Uniba, Menristek Dikti Ungkapkan Generasi Milenial Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Mohammad Nasir berkunjung ke Universitas Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/9/2018) sore.

TRIBUN KALTIM/RAHMAD SUJONO
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Mohammad Nasir berkunjung ke Universitas Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/9/2018) sore. Memberi ceramah perkaderan nasional 2018, dengan tema Kompetensi SDM Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Mohammad Nasir berkunjung ke Universitas Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/9/2018) sore.

Memberi ceramah perkaderan nasional 2018, dengan tema ‘Kompetensi SDM Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0’.

Guru besar yang dikenal sebagai pakar anggaran dan akuntan professional ini, menekankan, di era serba digital dan terkoneksi ini, kunci kemajuannya, yakni memahami karakteristik mahasiswa era baru yang masuk kategori generasi milennial.

Tanpa memahami, beradaptasi dan bertanformasi, sulit mengejar ketertinggalan dari negara tetangga, dan inovasi baru sulit terbangun.

“Perguruan tinggi Milenial tahu yang diinginkan oleh mahasiswanya. Jangan jadi orangtua yang menghambat anak muda. Orangtua hanya merestui. Kalau diarahkan dengan baik, mahasiswa akan berkualitas,” kata Menteri Nasir,di depan civitas akademika Universitas Balikapapan, Kamis (5/9/2018) sore.

BREAKING NEWS - Warga Karawang di Samarinda Tewas, Diduga Akibat Petir yang Sambar Ponselnya

Era Revolusi Industri 4.0, atau populer disebut revolusi industri gelombang keempat, menandai tren terbaru teknologi yang sedemikian canggih yang berpengaruh besar pada proses produksi sektor manufaktur.

Teknologi canggih tersebut diantaranya kecerdasan buatan, perdagangan elektronik, data rahasia, teknologi finansial, ekonomi berbagi, hingga penggunaan robot.

Nasir menjelaskan, beberapa alasan mengapa kita harus bersiap menghadapi era revolusi industry 4.0.

Pertama Indonesia menghadapi era bonus demografi 2030. Dengan jumlah penduduk sekarang mencapai 261 juta jiwa, angkatan kerja sekarang mencapai 127 juta jiwa.

Angka ini menunjukkan, 12 tahun kedepan 57,5 persen angkatan kerja Indonesia berasal dari generasi milenial dan generasi baru.

Pengajaran mengikuti perkembangan digital dan revolusi 4.0. Apalagi, Indonesia memiliki modal pendapatan kotor negara 932 miliar dolar Amerika Serikat, dan masuk kategori terbesar ke-16 di dunia, dan menempatkan dalam jajaran negara G-20.

“Pendidikan di Indonesia, kita fokus mendorong kemajuan manusia. Negara maju, negara pemenang bukanlah dihitung dari jumlah penduduk, bukan seberapa besar negara. Negara yang menang, adalah negara yang punya inovasi,” katanya disambut gemuruh tepuk tangan.

Dapat Jatah Libur, Ini yang Dilakukan Iqbal Sang Peraih Medali Emas Asian Games 2018 di Samarinda

Nasir menunjuk perbandingan perkembangan perguruan tinggi di Indonesia antara tahun 1945 hingga 2018 ini.

Usai kemerdekaan, hanya ada 7 perguruan tinggi di Indonesia, sekarang sudah ada 4.574 perguruan tinggi, negeri dan swasta, 169 berada di Kalimantan. Namun, masih sedikit yang memperoleh akreditasi B.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved