Komisi X DPR RI Usulkan Pembangunan Perpustakaan di Perbatasan Kaltim-Kaltara

Komisi X DPR RI menggelar rapat dengan Perpustakaan Nasional di Gedung DPR RI, Selasa (4/9) kemarin.

Editor: Sumarsono
IST
Rapat dengar pendapat Komisi X DPR RI dengan Perpustakaan Nasional. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Komisi X DPR RI menggelar rapat dengan Perpustakaan Nasional di Gedung DPR RI, Selasa (4/9) kemarin.

Rapat membahas anggaran tahun 2019 dan rencana kerja Perpusnas. Pada 2019, anggaran Perpusnas dialokasikan sebesar Rp 730.775.563.000.

Di antara rencana kerja 2019 Perpusnas adalah mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Baca: Diizinkan Reklamasi Coastal Road Balikpapan, Investor Pandega Mulai Bahas Rencana Pengerjaan Proyek

Wakil Ketua Komisi X DPR dari Dapil Kaltim-Kaltara, Hetifah mengapresiasi program itu. Menurutnya, program ini harus memperhatikan daerah-daerah di pedalaman dan perbatasan.

"Terkait program perpustakaan inklusi sosial ada harapan dari masyarakat adat yang kebetulan lokasinya jauh terpencil di pedalaman. Ini kita agak sulit mengirim bahan pustaka yang agak berat. Mereka juga tidak memiliki cukup dana," kata Hetifah

"Padahal banyak LSM atau komunitas literasi yang sampai mengajar di suku-suku pedalaman. Mereka berharap pemerintah bisa mensuport khusus dan afirmasi kepada yang betul-betul sangat jauh di pedalaman itu. Kalau ambil sendiri susah," lanjut Hetifah

Baca: Kaltara Tetap Pertahankan BBNKB 15 Persen, Busriansyah: Kita Belum Mapan Seperti Kaltim

Terkait program Perpusnas yang akan membangun Perpustakaan di daerah-daerah perbatasan, Hetifah mengusulkan pembangunan bisa dilakukan di Kaltim-Kaltara.

"Saya kira bisa dibangun di Sebatik dan Malinau di provinsi baru Kaltara. Bisa juga di Mahakam Ulu Kaltim. Ini bisa jadi pertimbangan untuk menjadi Perpustakaan penjaga NKRI. Koleksinya bisa sedikit berbeda dari perpustakaan lainnya," ujar Hetifah.

Terkait hasil penelitian Perpusnas yang menunjukkan banyak daerah yang minat bacanya rendah, Hetifah mengapresiasi capaian minat baca warga Balikpapan yang masuk kategori sedang. Menurutnya ini dapat ditiru daerah-daerah lain.

Baca: BREAKING NEWS - Warga Karawang di Samarinda Tewas, Diduga Akibat Petir yang Sambar Ponselnya

"Di Balikpapan banyak komunitas-komunitas yang mendorong literasi sehingga bisa menjadi pendorong daerah lainnya," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved