Khawatir Gas Kaltim Dialirkan ke Jawa, Ini Penjelasan pihak PT Bakire & Brother

Persoalan rencana pipa gas yang akan dibangun melintasi 6 kabupaten/kota di Kaltim telah dipaparkan pihak PT Bakrie & Brother

Editor: Sumarsono
Tribun kaltim/Anjas Pratama
Director COO (Chief Operating Officer) Bakrie Indo Infrastructure, A.D Erlangga (kanan) saat bersama Kepala Bappeda Kaltim, Zairin Zain (kiri) di pemaparan rencana pembangunan jalur pipa gas oleh Bakrie & Brothers, Rabu (5/9). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Persoalan rencana pipa gas yang akan dibangun melintasi 6 kabupaten/kota di Kaltim telah dipaparkan pihak PT Bakrie & Brother di depan perwakilan Pemkab/Pemkot serta dinas terkait, termasuk Kepala Bappeda Kaltim pada Rabu (5/9) kemarin.

Masih adanya kekhawatiran bahwa jalur pipa gas justru akan dialirkan ke Jawa, membuat Tribun kembali meminta kejelasan kepada Direktur Chief Operation Officer Bakrie Indo Infrastructur, A.D Erlangga, Kamis (6/9).

"Supaya tidak salah. Pipa dibangun sampai Kalsel. Tidak sampai Semarang. Jadi, BPH Migas, sesuai rapat per 13 Maret 2018 lalu meminta fokus pembangunan sampai Takisung, Kalsel. Saya tegaskan, kami tak ganggu kontrak-kontrak dengan sumur-sumur lama. Kami fokus sumur-sumur baru. Jalur pipa ini juga baru dibangun jika sudah ada permintaan-permintaan industri gas," jelas Erlangga.

Baca: Proyek Jalur Pipa Gas Kaltim-Kalsel, Gubernur Awang Khawatir Gas Kaltim Habis

Apakah dari Kalsel, gas-gas yang nantinya diambil dari daerah-daerah di Kaltim ini ikut dijalurkan ke Jawa?

"Sejauh ini belum ada instruksi itu. Jadi, Bakrie membangun jalur pipa ini, menjalankan perintah pusat (melalui BPH Migas). Bukan Bakrie jalankan sendiri. Artinya kami di bawah BPH untuk jalankan transportasi gas," katanya.

Jika Bakrie & Brother hanya sebagai investor transportasi, lantas siapa yang nanti mencari sumur-sumur gas baru serta industri pengguna gas juga dijelaskan Erlangga. Dikemukakan, sumber-sumbernya dari SKK Migas. Misalnya, ada lelang sumur, kemudian ada pemenang. Setelah itu, mereka cari pasarnya (pengguna gas).

"Baru setelah ada kesepakatan berupa GTA (Gas Transportation Agreement) antara pemilik sumur dan pengguna, kami baru akan bangun jalur pipanya. Bakrie terima jadi, ketika pasar sudah ada antara sumur (baru) dan pihak pengguna gas," tuturnya.

Baca: Rupiah Menguat Tertolong Koreksi Indeks Dolar

Adanya link and match antara sumur baru yang memproduksi gas, dengan pengguna gas (bisa industry ataupun PLTG) ini juga yang nanti jadi dasar dilakukannya pembangunan jalur pipa gas. Tanpa ada kesepakatan tersebut, jalur gas tidak akan dibangun lebih dahulu, meskipun target pembagunan mereka adalah dalam 4 tahun ke depan.

"Kalau gasnya belum ada, pipanya pun belum bisa kami lakukan pembangunan. Agenda selama 4 tahun itu, dengan asumsi ada GTA (kesepakatan transportasi antara sumur baru dengan pengguna gas) yang sudah terjadi".

Baca: BIG MATCH Jerman vs Perancis Pukul 01.45 WIB, Eksklusif Live di Channel Ini

"Misalnya saja, 2024 baru ada sumur baru, ya kami bangunnya H-14 bulan sebelum 2024. Tergantung GTA. Kalau Amdal pasti kami proses, tetapi bangun pipanya baru bisa ketika sudah ada GTA," kata Erlangga. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved