Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Selama Setahun, Bakal Berdampak pada Penghasilan Warga Setempat
Rencana penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani selama satu tahun akan berdampak pada masyarakat sekitar
TRIBUNKALTIM.CO - Rencana penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani selama satu tahun akan berdampak pada masyarakat sekitar yang terbiasa mengais rezeki dari pendakian.
Hal tersebut diantisipasi dengan rencana wisata alternatif oleh Taman Nasional (TN) Rinjani.
"Bersama tour operator, guide, dan porter akan membuat wisata alternatif diluar wisata pendakian," kata Sudiyono, Kepala Taman Nasional Rinjani, saat dihubungi KompasTravel, Rabu (5/9/2018).
Mengenal Nashwa Zahira, Kontestan Idol Junior 2018 yang Bikin Rizky Febian Terpukau
Desa-desa yang paling banyak terdampak atas penutupan pendakian ini ialah Sembalun, Senaru, Plawangan, dan wilayah Segara Anak.
Wisata alternatif pun akan difokuskan di daerah-daerah tersebut.
Total jumlah pemandu wisata dan porter Gunung Rinjani yang terdaftar ada 1.260 orang.
Semua perwakilan kelompok telah diminta untuk berpartisipasi dalam musyawarah penentuan wisata alternatif.
Bakso Seberat 55 Kilogram Ini Dijual Seharga Rp 6 Juta, Apa Saja Isi di Dalamnya?
Sudiyono belum bisa memastikan seperti apa wisata yang akan diadakan.
Pihaknya masih terus mengkaji, melihat potensi, sembari bermusyawarah dengan masyarakat terkait.
"Iya (belum diketahui wisatanya), karena masih mempertimbangkan potensi keamanan dan kesepakatan para pihak," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendakian Gunung Rinjani Tutup, TN Cari Solusi Wisata Alternatif"