Breaking News

Ketua MUI Samarinda Sesalkan Ucapan Oknum Legislator yang Menjelekkan Khilafah

Zaini ikut menyarankan agar anggota DPRD Samarinda tersebut segera lakukan permohonan maaf

TRIBUN KALTIM / ANJAS PRATAMA
Ketua MUI Samarinda, Zaini Naim 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM, SAMARINDA - Adanya ucapan menjurus menjelek-jelekkan khilafah dalam dugaan persekusi oleh anggota DPRD Kota Samarinda ikut dijawab Ketua MUI Samarinda, Zaini Naim, saat dikonfirmasi Rabu (19/9/2018).

Diketahui, ia juga sudah menonton video berdurasi pendek yang menayangkan aksi oknum legislator meminta dua pria bersepeda motor untuk melepaskan baju bertagar #2019GantiPresiden tersebut.

Dalam video tersebut pula, keluar ucapan menjurus menjelek-jelekkan khilafah.

“Itu penghinaan terhadap agama. Khilafah atau kholifah itu berarti pemimpin. Dalam Al Quran, penjelasan akan khilafah ini disebutkan beberapa kali, salah satunya dalam surah Al Baqarah,” kata Zaini Naim.

Arti khilafah yang erat kaitannya dengan umat Muslim tersebut dirasa sangat disesalkan Zaini Naim saat ada anggota DPRD Samarinda dengan mudah mengucapkan sesuatu yang menyinggung definisi khilafah tersebut.

Baca juga:

Penerimaan CPNS 2018 - Banyak yang Tertarik Mendaftar, Ternyata Segini Besaran Gaji Pokok PNS

Manny ''Pac-Man'' Pacquiao: Saya Punya Urusan yang Belum Selesai dengan Mayweather

Jelang Persib Bandung Vs Persija Jakarta - Mario Gomez Desak Kepastian Jadwal Segera Ditetapkan

Usai Dilantik, Ini Langkah Jangka Pendek Sang Gubernur Baru untuk Mempercepat Rehabilitasi NTB

“Mestinya seorang anggota DPRD, tak bisa ngomong sembarangan di depan umum.  Ini penghinaan. Urusan khilafah ini kan urusan keagamaan. Kami sesalkan itu. Hal yang demikian yang buat situasi jadi rumit. Demokrasi ya tetap saja demokrasi,” ucapnya.

Zaini ikut menyarankan agar anggota DPRD Samarinda tersebut segera lakukan permohonan maaf atas ucapan yang terlanjur keluar menjelek-jelekkan khilafah tersebut.

“Dia sudah diprotes orang banyak. Mestinya cepat sadar dan minta maaf secara terbuka di media, bahwa dia salah. Begitu saya pikir bisa selesai. Justru kalau ngotot dan tak mau mengalah, bisa memperkeruh dan memperpanjang masalah. Apalagi dia kan juga seorang tokoh, jadi bicara yang enak lah, sehingga masyarakat bisa sejuk,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved