Gempa dan Tsunami Sulteng
Tim Basarnas Balikpapan Evakuasi Enam Jenazah Korban Gempa Tsunami Sulteng
Tim Basarnas Balikpapan yang berjumlah 24 orang termasuk Tribun, melakukan pencarian di kawasan yang hancur akibat di terjang tsunami pada Jumat lalu.
Penulis: Fachmi Rachman | Editor: Adhinata Kusuma
PALU, TRIBUN - Hari kedua tim Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kota Balikpapan berada di Kota Palu pasca gempa, Selasa (2/10), mendapatkan tugas beroperasi Palu Timur, di kawasan pergudangan Palu Indah. Tim dari Balikpapan yang tergabung di regu 5, dibantu oleh empat personel dari kota Palu serta unsur potensi SAR.
Tim yang berjumlah 24 orang termasuk Tribun, kembali melakukan pencarian di kawasan yang hancur akibat di terjang tsunami dengan ketinggian 15 meter pada Jumat lalu. Pada pencarian di hari kedua ini, tim dibagi menjadi dua karena areal yang perlu diperiksa seluas 10 hektare.
Menurut Ketua Regu 5, Abas, pencarian dan pertolongan ini untuk mencari jenazah-jenazah yang bisa dievakuasi dan memberi tanda kepada lokasi yang ada jenazah tapi belum bisa dievakuasi karena tertimbun material berat.
Baca: Pemerintah Jadikan Balikpapan Pusat Penerimaan Bantuan dan Penanganan Korban Bencana di Sulteng
Baca: Pemkot Balikpapan Siap Dampingi Terapi Trauma Pengungsi Gempa Tsunami Sulteng
Baca: Pemkot Balikpapan Imbau Bantu Korban Gempa Tsunami Melalui Posko
"Seperti yang kita lihat dan kerjakan dari kemarin, masih ada beberapa mayat yang belum bisa dievakuasi karena berada di bawah material berat," kata Abas yang memimpin tim bergerak di antara reruntuhan.
Tribun yang juga ikut memantau lokasi dan pergerakan tim SAR merasakan beratnya pencarian pada hari kedua. Selain karena medan pencarian yang harus melalui tumpukan beton, kayu dan harus menghindari seng dan paku paku besar, juga cuaca panas hingga 35 derajat di pesisir pantai tersebut menjadi tantangan tersendiri.
Bahkan Tribun yang sempat menjadi pemegang jatah air minum harus benar-benar tegas untuk membagi jatah satu botol air mineral berukuran 1,2 liter kepada 24 orang per satu jam setengah satu botol. Hal ini dikarenakan jatah minuman yang dibawa dari posko SAR sangat-sangat dibatasi.
Pada pencarian hari kedua ini, tim SAR gabungan yang bekerja sejak pukul 09.00 ini berhasil menemukan enam jenazah yang langsung dievakuasi dan dua lokasi yang diberi tanda karena jenazah belum bisa dievakuasi.
Menurut pantauan Tribun, material berupa kayu dan pecahan beton masih berserakan, ada yang mudah untuk dipindah dan ada yang sangat tidak mungkin dilakukan oleh tenaga manusia.
Seperti diberitakan sebelumnya, lokasi Palu Timur hingga kabupaten Donggala belum disentuh bantuan dan proses evakuasi.
Banyak jenazah yang tertimbun reruntuhan. Yang membuat berat adalah beberapa tiang kayu besar dan patahan kayu lainnya saling mengait dan tinggi hingga lima meter. Apalagi reruntuhan beton yang beratnya bisa berton-ton.
Namun tim SAR gabungan ini tetap bersabar dan tetap menjalankan tugas dengan sabar untuk melakukan pencarian meskipun dengan menggunakan kekuatan dan peralatan seadanya.
Tim ini selesai bekerja menjelang Maghrib. Dan saat akan kembali truk suplai makanan menjadi berita bahagia kami sebelum kembali ke posko SAR di kantor pencarian dan pertolongan kota Palu yang berada satu jam perjalanan dari lokasi kami melakukan evakuasi. (fachmi rachman)