Gempa dan Tsunami Sulteng
Pemkot Balikpapan Siap Dampingi Terapi Trauma Pengungsi Gempa Tsunami Sulteng
Pemkot Balikpapan akan membantu penanganan korban gempa tsunami Sulteng dalam hal terapi psikologi, edukasi, dan mendampingi di bidang kesehatan.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Adhinata Kusuma
BALIKPAPAN, TRIBUN - Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan dalam menangani para pengungsi korban gempa tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng), akan melakukan beberapa bantuan. Di antaranya dalam hal pemberian terapi psikologi, edukasi, dan mendampingi di bidang kesehatan.
Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, mengungkapkan, Balikpapan dipilih sebagai lokasi pengungsian para korban gempa di Palu. Artinya dari para pengungsi ini ada yang membawa anak-anak yang tentu saja pasti diduga mengalami trauma akibat peristiwa gempa bumi.
Baca: Pemkot Balikpapan Imbau Bantu Korban Gempa Tsunami Melalui Posko
Karena itu, tegasnya, untuk memfasilitasinya tentu berharap semua elemen termasuk diantaranya Dinas Pendidikan akan berkoordinasi dengan Himpunan Psikologi Seluruh Indonesia wilayah Kota Balaikpapan akan memberikan semacam terapi psikologi. "Menghilangkan traumanya. Kita akan bantu saudara kita. Kami akan berusaha apa yang bisa kami bantu," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (2/10).
Apalagi pastinya para pengungsi ini akan membawa anak-anak yang tentu saja masih dalam waktu kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Karena ada bencana, katanya, mereka akhirnya tidak bisa melanjutkan pendidikan.
Nanti mungkin di salah salah tempat pengungsian akan diberikan fasilitas pengajaran yang nanti diisi oleh pengajar dari para himpunan pendidikan usia dini. "Lagi proses nih lagi mau pada datang. Kita lihat aja nanti seperti apa kebutuhannya," ungkapnya.
Senada, di tempat yang sama, Ballerina Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, mengatakan, saat ini tim medis dari Puskesmas Sepinggan sekitar 5 orang menyambut kedatangan para pengungsi dari Sulawesi Tengah, Donggala dan Palu. "Nanti akan melakukan observasi dan pendampingan dalam bidang kesehatan," kata Ballerina.
Jika nanti diperlukan yang lebih banyak, Dinas Kesehatan akan kasih banyak medis untuk melakukan pengobatan dan pencegahan adanya penyakit. "Biasa yang namanya di pengungsian rawan terhadap penyakit menular, batuk-batuk, masuk angin, diare. Semoga tidak ya," ujarnya. (ilo)