Gempa dan Tsunami di Sulteng
Ini Kebutuhan Riil Para Pengungsi yang Mengunggu Jadwal Keberangkatan di Bandara SAMS Sepinggan
Hingga pukul 14.13 Wita, total pengungsi asal Palu yang berada di Lantai 4 Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan berjumlah 208 orang
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Aditya Rahman Hafidz
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang sementara ditempatkan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan masih terus berdatangan hingga hari ini, Kamis (4/10/2018).
Hingga pukul 14.13 Wita, total pengungsi asal Palu yang berada di Lantai 4 Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan berjumlah 208 orang, dengan rincian 191 orang dewasa dan 17 anak-anak.
Anishah Yunia, Avsec Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan mengatakan beberapa kebutuhan yang masih kurang tercukupi di antaranya pakaian dalam pria dan wanita, handuk dan perlengkapan mandi, selimut dan pembalut wanita.
Untuk makanan basah, seperti nasi bungkus atau nasi kotak sudah sangat tercukupi, bahkan berlebihan sehingga sayang jika tidak terkonsumsi. Makanan kering masih diperlukan.
Untuk donasi perlengkapan lain seperti pakaian yang berlebihan, akan dikirimkan menuju Palu dan sekitarnya.
Baca juga:
Mengaku Bangga pada Sosok Shakira Aurum, Tangis Denada pun Pecah
Buru Penyebar Hoaks, Polri Bentuk Direktorat Tindak Pidana Siber
Jenguk Pengungsi Korban Gempa Sulteng di Balikpapan, Isran Noor: Kaltim Dapat Apresiasi Pusat
Diisukan jadi Markas Sementara Persib, Begini Kabar Terbaru Stadion Batakan Balikpapan
"Untuk perlengkapan mandi bisa semacam shampoo dan sabun bentuk sachet, karena mereka disini hanya sementara saja menunggu jadwal penerbangan," ujar Anishah.
Dikatakan oleh Anishah, para pengungsi yang berada di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan merupakan para pengungsi yang sudah memiliki jadwal menuju lokasi keberangkatan masing-masing.
Namun terdapat pula beberapa pengungsi yang berada di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang perlu untuk terbang ke lokasi tujuan mereka, namun belum memiliki tiket dan tidak mempunyai uang untuk membeli tiket.
Untuk itu, donasi dalam bentuk uang juga masih sangat dibutuhkan untuk memberangkatkan para pengungsi asal Palu yang hendak pergi ke lokasi tujuan masing-masing.