Gunung Anak Krakatau Keluarkan Lava Pijar, Mbah Rono Malah Ajak Piknik ke Lampung atau Banten

Gunung Anak Krakatau yang ada di Selat Sunda kembali mendapat sorotan setelah terus menerus mengeluarkan lava pijar.

Twitter @Sutopo_PN
Anak Gunung Krakatau meletus sebayak 49 kali sepanjang Jumpat (3/8/2018) pagi. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Gunung Anak Krakatau yang ada di selat Sunda kembali mendapat sorotan setelah terus menerus mengeluarkan lava pijar.

Menurut laporan Kantor Berita ANTARA, Gunung Anak Krakatau mengeluarkan aktivitas kegempaan sebanyak 156 kali sepanjang Selasa (2/10/2018) hingga Rabu dini hari (3/10/2018).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani membenarkan bahwa Gunung Anak Krakatau setiap hari erupsi dan terus mengeluarkan lava pijar.

Lontaran material pijar jatuh di sekitar pantai yang membuat radius bahaya Gunung Anak Krakatau di batas 2 kilometer dari kawah.

Erupsi, Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada! Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 2 Km

"Jadi kalau keliling (di sekitar Gunung Anak Krakatau) pakai kapal mau lihat lava pijar, jaraknya 2 kilometer, itu masih enggak apa-apa. Jangan mendarat, itu saja," kata Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/10/2018).

"Harus waspada tapi jangan takut secara berlebihan," imbuh Kasbani.

Dalam kesempatan wawancara tersebut, Kasbani sekaligus membantah adanya rumor akan terjadi tsunami di Gunung Anak Krakatau.

Meski saat ini Gunung Anak Krakatau berstatus Waspada, namun menurutnya erupsi yang dikeluarkan berskala kecil. Sehingga, Gunung Anak Krakatau masih terbilang aman dalam radius 2 kilometer.

Diserbu Netizen Tanya Kasus Kebohongan Ratna Sarumpaet, Begini Tanggapan Hotman Paris
 

Kasbani menyebut, erupsi yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau merupakan fase pembangunan atau pertumbuhan gunung.

Hal ini pun disepakati oleh Surono, ahli vulkanologi. Ia menambahkan, Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api muda yang memang sudah seharusnya terus erupsi.

"Sama seperti manusia muda, dia (Gunung Anak Krakatau) juga harus aktif dan banyak bergerak. Saat Gunung Anak Krakatau meletus, itu supaya dia bisa tumbuh. Karena gunung api cara tumbuhnya dengan erupsi, bukan seperti pohon. Maka erupsi gunung anak krakatau adalah hal wajar dan harus," ujar Surono dihubungi Kamis (10/4/2018).

Potensi pariwisata Surono juga menyinggung aktivitas Gunung Anak Krakatau seperti saat ini akan lebih baik jika dinikmati sebagai potensi pariwisata, bukannya ditakuti.

Jadi Daerah Penanganan Korban Gempa dan Tsunami Palu, Balikpapan Kedatangan Pesawat Militer Asing

"Kalau menurut saya, ini harusnya dipromosikan. Ayo piknik ke Lampung atau Banten dan waktu malam lihat gunung Anak Krakatau pakai kapal," kata Sarono.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved