Gempa dan Tsunami di Sulteng

Antisipasi Masuknya Narapidana Asal Sulteng, TNI Polri Perketat Akses Masuk ke Samarinda

Antisipasi Narapidana Asal Sulteng Kabur, TNI Polri Perketat Pintu Masuk Ke Samarinda

Kebakaran di Rumah Tahanan Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018) pasca kerusuhan tahanan. Kerusuhan dipicu permintaan narapidana dan tahanan dibebaskan untuk menemui keluarga yang terkena musibah gempa tidak dipenuhi. Sekitar 100 tahanan dikabarkan melarikan diri.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - TNI dan Polri siaga serta memperketat pintu masuk ke Samarinda.

Langkah ini sebagai bentuk antisipasi masuknya narapidana asal Sulawesi Tengah (Sulteng), yang kabur saat bencana gempa dan tsunami melanda wilayah tersebut pada 28 September silam.

Diperketatnya penjagaan di daerah pintu masuk Samarinda dikarenakan wilayah Kaltim, terutama Samarinda menjadi salah satu daerah yang paling dekat dengan wilayah Sulteng.

Terlebih pada kondisi tengah tanggap darurat seperti ini, dapat dimanfaatkan oleh para narapidana untuk kabur keluar dari Sulteng.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kanwil Kemenkum HAM Kaltim, terkait dengan data narapidana yang kabur dari rumah tahanan maupun lembaga pemasyarakatan di Sulteng pasca terjadinya gempa dan tsunami.

"Kita masih tahap koordinasi dengan Kemenkum HAM, termasuk dengan data kita minta ke mereka," ucapnya, Sabtu (6/10/2018).

Lanjut dia menjelaskan, selain berkoordinasi dengan Kemenkum HAM, jajaran Polresta Samarinda juga berkoordinasi dengan Dit Tahti Polda Kaltim.

Setelah itu akan ada upaya teknis yang dilakukan oleh kepolisian, guna mencegah serta membantu penangkapan narapidana jika masuk ke Samarinda.

Baca juga:

Formasi CPNS 2018 Menghilang di sscn.bkn.go.id, Pendaftar CPNS 2018 Risau

BNPB: Sulawesi Tengah Bisa Diguncang Gempa Susulan Hingga 1.000 Kali

Fadli Zon Beberkan Kronologi Pengakuan Cerita Bohong Ratna Sarumpaet; ''Aktingnya Dahsyat!''

"Hingga saat ini belum ada indikasi narapidana yang masuk ke Samarinda, belum ada laporan masuk ke kami. Langkah teknis kita lakukan bersama Kemenkum HAM untuk antisipasi, serta lakukan penangkapan jika ada yang masuk ke Samarinda," jelasnya.

Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda Letkol Inf M Bahrodin memerintahkan kepada Babinsa untuk bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas serta petugas kelurahan guna memeriksa warga baru yang bermukim di wilayah Samarinda, terutama pasca terjadinya gempa dan tsunami.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved