Gempa dan Tsunami Sulteng

Terkepung Tsunami Aceh dan Palu, Begini Kisah Dramatis Rahmat Saiful Bahri 2 Kali Lolos dari Maut!

Lolos dari maut dalam bencana yang menewaskan ribuan orang dan meluluhlantakkan segalanya, merupakan pengalaman luar biasa.

MOHD RASFAN/AFP/Getty Images
Saat gempa, Rahmat berlari ke lantai lima karena yakin akan ada tsunami. Dan betul: mereka selamat, dan hanya bagian bawah bangunan yang rusak. 

Pada 2004, pria berusia 50 tahun itu selamat dari tsunami yang menerjang Aceh dan menewaskan 200.000 orang lebih.

Dan Jumat (28/9) 2018 lalu, saat gempa-tsunami menghantam Sulawesi Tengah sehingga sejauh ini menewaskan lebih dari 1.500 orang, pria Aceh ini sedang berada di Palu, salah satu kawasan yang paling parah diterjang tsunami.

Ia kembali lolos dari maut yang sudah begitu dekat.

Sebagai Kepala Sekretariat Majelis Adat Kota Banda Aceh, Rahmat Saiful Bahri berada di Palu untuk menghadiri lokakarya nasional best practice implementasi penguatan peran tokoh informal dan lembaga adat, sebuah acara tentang peran adat tradisional daerah dalam kebudayaan Indonesia.

Ia tiba di Palu pada Kamis (27/08/2018), sehari sebelum pembukaan acara yang dijadwalkan berlangsung Jumat (28/8/2018), dan menginap di sebuah wisma dekat bandara.

Baru pada Jumat itu Rahmat pindah ke Swiss Belhotel tempat berlangsungnya acara.

Tsunami Palu Masih Menimbulkan Teka-teki, Ini yang Diungkapkan Ahli BPPT

Setelah menyelesaikan registrasi sebagai peserta dan chek-in di hotel yang terletak tak jauh dari di tepi pantai Palu, ia pun masuk kamar.

"Baru masuk kamar mandi di kamar, tiba-tiba gempa mengguncang, sampai saya terbontang-banting di dalam kamar mandi," kata Rahmad Saiful Bahri, kepada Hidayatullah, wartawan di Aceh yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Pengalaman sebagai penyintas tsunami Aceh 2004, membuatnya bergerak cepat.

"Ketika gempa itu, saya sudah terpikir akan terjadi tsunami, (karena letak Palu di dekat pantai). Maka dari kamar hotel yang berada di lantai tiga, saya bukan lari keluar, tapi berusaha lari ke lantai lima untuk menyelamatkan diri, dari kemungkinan tsunami," katanya.

Dalam perhitungannya, "kalau pun hotel ambruk karena gempa, yang jadi korban itu di bawah, jadi saya masih bisa selamat karena berada di atas," kata Rahmat.

Komentar Mario Gomez Jika Persib Bandung Berkandang di Stadion Batakan Balikpapan

Beberapa orang mengikuti jejaknya naik ke lantai lima, lantai tertinggi hotel itu. Bahkan ada yang naik melalui jendela.

Di lantai lima sudah ada beberapa orang. Dan betul saja, tsunami terjadi.

"Tetapi ada juga yang berlarian turun ke bawah dalam keadaan panik, walaupun diserukan untuk jangan turun. Akhirnya jadi korban, terbawa air bah," kata Rahmat.

Dari jendela lantai lima, dalam kecemasan menyaksikan dahsyatnya peristiwa tsunami itu.

Liverpool Vs Manchester City, Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini

"Kita lihat ombak mungkin tingginya tiga meter, menggulung arah daratan, menghempas hotel kami," kata Rahmat.

Untunglah bangunan hotel mereka cukup kokoh. "Hanya lantai bawah yang rusak," kata Rahmat pula.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved