Foto Amoral Tersebar di Medsos, Lima Siswi SMPN di Blora Mengundurkan Diri dari Sekolah

Akibat foto amoralnya tersebar di media sosial, lima siswa SMP di Kabupaten Blora, Jawa tengah mengundurkan diri dari sekolah.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sosialisasi Kampanye Stop Narkoba, Pornografi dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak saat Car Free Day di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (4/9//2016) lalu. Melalui kampanye ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keluarga dari ancaman narkoba, pornografi dan tindak kekerasan apa pun. 

TRIBUNKALTIM.CO, BLORA - Akibat foto amoralnya tersebar di media sosial, lima siswa SMP di Kabupaten Blora, Jawa tengah mengundurkan diri dari sekolah.

Para siswa tersebut memutuskan untuk mundur dari sekolah setelah menggelar pertemuan dengan pihak sekolah dan orangtuanya.

Kepala SMP Negeri 3 Cepu, Hermawan menjelaskan, empat orang muridnya berciuman di rumah pohon di Kelurahan Karangboyo.

Mereka kemudian mengabadikannya dengan telepon seluler.

"Kami sangat menyayangkan hal tak pantas itu terjadi," ungkap Hermawan kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018) yang dikutip Tribunjogja.com.

Ilustrasi
Ilustrasi (tribunnews.com)

Baca: Polisi Meringkus Oknum Guru SD di Jombang,Diduga Lakukan Pencabulan 19 Kali kepada Dua Siswinya

Baca: Pihak Rektorat Sebut Pelaku dan Perekam Video amoral adalah Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus UIN

Baca: Siswi SMA Jadi Korban Pelampiasan Nafsu Delapan Pria termasuk Ayah, Paman dan Tetangga

Hermawan mengatakan, tanpa disadari, foto-foto tersebut menyebar di grup WhatsApp.

Itu terjadi saat ponsel yang menyimpan foto tersebut dipinjam salah satu teman mereka.

"Karena keisengan dan keusilan, foto-foto itu akhirnya menyebar," ujarnya.

Perbuatan tersebut, sambung Herman, dikategorikan pelanggaran berat.

Karena itu, pihak sekolah memanggil orangtua 4 murid pelaku dan satu murid yang menyebarkan foto.

"Mereka kami panggil untuk berkomunikasi dan menjelaskan peristiwa yang terjadi," ungkap Hermawan.

Dari hasil kesepakatan, orangtua kelima murid menghendaki anak mereka mengundurkan diri sebagai murid SMPN 3 Cepu. Mereka mundur per Oktober 2018.

Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah DI Yogyakarta berunjuk rasa menentang pornografi dan pornoaksi di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jumat (24/3/2006). Mereka menyerukan kepada DPR dan Pemerintah untuk tetap melanjutkan pembahasan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP).
Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah DI Yogyakarta berunjuk rasa menentang pornografi dan pornoaksi di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jumat (24/3/2006). Mereka menyerukan kepada DPR dan Pemerintah untuk tetap melanjutkan pembahasan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP). (KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

Baca: Mahasiswi Jadi Korban Pecabulan, Paranormal Minta Kirim Foto Bugil Lewat WA

Baca: Polisi Menembak Guru Eskul SD, setelah Membawa Siswinya Masuk Hutan dan Menyanderanya

Baca: Lima Hari Buron, Polisi Meringkus Tersangka Pembunuh Siswi SD setelah Gagal Melakukan Rudapaksa

"Kelima siswa mengundurkan diri. Ini permintaan orangtua, bukan kami mengeluarkan," sambungnya.

 
Usai pengunduran diri, pihak sekolah terus memonitoring kelima siswa hingga mendapatkan sekolah baru.

"Tentunya tidak semata-mata kami biarkan begitu saja. Kami pantau supaya mendapatkan sekolah baru," tuturnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved