Foto Amoral Tersebar di Medsos, Lima Siswi SMPN di Blora Mengundurkan Diri dari Sekolah
Akibat foto amoralnya tersebar di media sosial, lima siswa SMP di Kabupaten Blora, Jawa tengah mengundurkan diri dari sekolah.
TRIBUNKALTIM.CO, BLORA - Akibat foto amoralnya tersebar di media sosial, lima siswa SMP di Kabupaten Blora, Jawa tengah mengundurkan diri dari sekolah.
Para siswa tersebut memutuskan untuk mundur dari sekolah setelah menggelar pertemuan dengan pihak sekolah dan orangtuanya.
Kepala SMP Negeri 3 Cepu, Hermawan menjelaskan, empat orang muridnya berciuman di rumah pohon di Kelurahan Karangboyo.
Mereka kemudian mengabadikannya dengan telepon seluler.
"Kami sangat menyayangkan hal tak pantas itu terjadi," ungkap Hermawan kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018) yang dikutip Tribunjogja.com.

Baca: Polisi Meringkus Oknum Guru SD di Jombang,Diduga Lakukan Pencabulan 19 Kali kepada Dua Siswinya
Baca: Pihak Rektorat Sebut Pelaku dan Perekam Video amoral adalah Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus UIN
Baca: Siswi SMA Jadi Korban Pelampiasan Nafsu Delapan Pria termasuk Ayah, Paman dan Tetangga
Hermawan mengatakan, tanpa disadari, foto-foto tersebut menyebar di grup WhatsApp.
Itu terjadi saat ponsel yang menyimpan foto tersebut dipinjam salah satu teman mereka.
"Karena keisengan dan keusilan, foto-foto itu akhirnya menyebar," ujarnya.
Perbuatan tersebut, sambung Herman, dikategorikan pelanggaran berat.
Karena itu, pihak sekolah memanggil orangtua 4 murid pelaku dan satu murid yang menyebarkan foto.
"Mereka kami panggil untuk berkomunikasi dan menjelaskan peristiwa yang terjadi," ungkap Hermawan.
Dari hasil kesepakatan, orangtua kelima murid menghendaki anak mereka mengundurkan diri sebagai murid SMPN 3 Cepu. Mereka mundur per Oktober 2018.

Baca: Mahasiswi Jadi Korban Pecabulan, Paranormal Minta Kirim Foto Bugil Lewat WA
Baca: Polisi Menembak Guru Eskul SD, setelah Membawa Siswinya Masuk Hutan dan Menyanderanya
Baca: Lima Hari Buron, Polisi Meringkus Tersangka Pembunuh Siswi SD setelah Gagal Melakukan Rudapaksa
"Kelima siswa mengundurkan diri. Ini permintaan orangtua, bukan kami mengeluarkan," sambungnya.
Usai pengunduran diri, pihak sekolah terus memonitoring kelima siswa hingga mendapatkan sekolah baru.
"Tentunya tidak semata-mata kami biarkan begitu saja. Kami pantau supaya mendapatkan sekolah baru," tuturnya.