Gempa dan Tsunami Sulteng

Kisah Ramna, Korban Gempa Palu yang Selamat dari Likuefaksi, Selamat Karena Dimuntahkan Bumi

Ramna mengira akan mati tertelan bumi saat gempa Palu bermagnitudo 7,4. Namun ia masih diberi kesempatan untuk meneruskan kehidupan ini.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/ROSYID AZHAR
Ramna (33) warga Petobo Kota Palu sedang mencuci alat masak di pengungsian. Ia selamat dari bencana likuefaksi setelah dimuntahkan bumi. 

Kisah Ramna, Korban Gempa Palu yang Selamat dari Likuefaksi, Selamat Karena Dimuntahkan Bumi

TRIBUNKALTIM.CO - Gempa di Sulawesi Tengah masih menyisakan banyak cerita pilu. 

Di antaranya kisah Ramna, korban gempa Palu yang selamat dari likuefaksi.

“Saya sudah masuk dalam rekahan bumi yang tiba-tiba terbelah, namun saya kemudian didorong ke atas oleh tanah yang ada di dalamnya,” kata Ramna (33), warga Petobo yang selamat dari bencana likuefaksi di Sulawesi Tengah ( Sulteng), Jumat (19/10/2018).

Ramna mengira akan mati tertelan bumi saat gempa bumi bermagnitudo 7,4 di Sulteng.

Namun ia masih diberi kesempatan untuk meneruskan kehidupan ini.

Ia selamat bersama sejumlah tetangganya yang kini mengungsi di depan komplek pekuburan Petobo.

Mengintip Masjid Darurat Bantuan Swiss untuk Korban Gempa Palu, Ada Karpet dan Pengeras Suara Azan

Menangis dan Ungkap Perjuangannya saat Gempa Palu, Pasha : Kalau Dianggap Lalai Saya Siap Mundur

Padahal banyak warga Petobo yang menjadi korban likuefaksi, mereka tenggelam dalam tanah yang mereka pijak yang tiba-tiba menjadi lumpur saat digoyang gempa hebat.

“Jika tidak dimuntahkan lagi oleh tanah, saya pasti tenggelam dalam lumpur. Saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup,” ujar Ramna sambil mencuci alat masaknya.

Untuk keluar dari bencana ini, Ramna mengaku tertolong oleh pohon yang tumbang.

Saat ia didesak ke atas oleh tanah dalam rekahan, ia sempat meraih cabang pohon yang tumbang di atasnya.

Lewat kayu inilah ia sekuat tenaga berdiri dan keluar dari rekahan tanah.

Setelah berada di atas, secepatnya ia keluar dari “neraka” lumpur Petobo dan mencari tempat yang aman.

Untungnya dari tempatnya ini tidak jauh ada lokasi yang aman.

Namun malang bagi mertuanya, Harina (60), wanita bertubuh besar ini terseret dalam puing-puing rumahnya dan meluncur ke bagian bawah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved