'Enggang Evo2' Mobil Formula 1 Karya Mahasiswa ITK Balikpapan , Ini Laju Kecepatannya
Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) kembali meluncurkan mobil listrik yang diberi nama 'Enggang Evo 2'.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) kembali meluncurkan mobil listrik yang diberi nama 'Enggang Evo 2'. Mobil dengan tempat duduk tunggal ala Formula 1 diluncurkan di halaman Kampus ITK, kawasan industri Kariangau, Balikpapan, Jumat (26/10).
"INI langkah awal dan ke depannya kami akan terus sempurnakan," kata Herdy Aditya, mahasiswa Fakultas Teknik Mesin yang memimpin 15 rekannya mengembangkan mobil tersebut. Mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Elektro ITK Balikpapan bergabung mengerjakan proyek ini. Mobil prototipe ini bisa melaju hingga kecepatan 70 kilometer per jam.
Sistem gerak mobil, yakni mesin, transmisi, suspensi, pengereman, dan aerodinamis dikerjakan oleh mahasiswa Teknik Mesin. Sedangkan mahasiswa Teknik Elektro mengerjakan sistem kelistrikan mobil, menyiapkan panel-panel indikator, termasuk menghitung kekuatan aki yang diperlukan untuk menggerakkan mobil.
Menurut Herdy, mobil ini akan diikutsertakan pada ajang kompetisi mobil listrik yang digelar Politeknik Negeri Bandung pada 14 November 2018.
Baca: Piala Asia U 19 - Hasil Timnas U 19 China vs Malaysia; Negeri Jiran Gagal ke Perempat Final
Pada lomba itu akan diuji kemampuan akselerasi, efisiensi tenaga, kekuatan menanjak, slalom, dan pengereman. Mobil itu menggunakan empat roda mobil, sekalian dengan rem cakram dan kalipernya sebagai penyalur daya mesin untuk bergerak. Rangka atau chasis dibuat dari pipa besi 17 mm dengan badan dari pelat alumunium.
Sebagai penyimpan daya bukan menggunakan aki khusus mobil listrik, namun Enggang Evo 2 hanya menggunakan empat buah aki mobil sebagai sumber daya. Herdy mengungkapkan, mobil yang mereka buat memang masih sangat sederhana, baik dari penampilan maupun aksinya.
"Kami masih kesulitan dalam slalom atau gerak zig-zag. Tapi, kalau nanti jarak antar-cone 2 meter atau lebih, kami optimistis bisa tampil baik," kata Herdy.
Cone adalah kerucut dari plastik bercampur karet dan berwarna oranye yang biasa digunakan sebagai penanda batas di jalan. Pada sisi lain, meski penampilannya mengacu mobil balap formula, Enggang Ego 2 baru bisa melaju maksimal 60 km per jam.
Baca: Garuda Indonesia Perkenalkan Explore Business Class, Mulai Beroperasi 1 November
Itu pun hanya untuk satu jam dengan berat pengemudi maksimal 60 kg, karena apabila pengemudi lebih berat dari itu, mobil masih kesulitan mendapatkan kecepatan maksimal.
Usai uji coba tepat di depan kampus ITK agar mobil dapat terlihat kekuatan aslinya sebelum bertanding. "Sesuai janji kami, ini mobil memang prototipe yang dasar sekali. Tapi, setidaknya kami sudah punya karya dan ini akan kami kembangkan terus," kata Herdy.
Untuk kedua kalinya, mobil listrik berhasil diciptakan oleh tangan-tangan terampil mahasiswa ITK dibantu bimbingan dosen, dan arahan tenaga kependidikan ITK. Namanya Enggang Evo 2 ITK.
Si Enggang besi ini secara resmi diluncurkan oleh Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITK Faisal. Mmewakili pimpinan ITK, Faisal mengatakan hasil karya mahasiswa ini merupakan bukti bahwa meski baru berusia tiga tahun, ITK telah mampu menunjukkan kualitasnya sebagai perguruan tinggi negeri teknik di Kaltim.
Sebelumnya pada 11 November 2017 lalu, telah menciptakan mobil listrik pertamanya yang diberi nama Enggang Evo 1.
Baca: Lakukan Aksi Ini, Presiden Klub Persebaya dan Madura United Tunjukkan Persahabatan
Faisal berharap, mobil listrik pertama ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berprestasi. "Karya kita tidak boleh berhenti di sini. Harus ada Enggang Evo 3, Evo 4, dan seterusnya," tandasnya.
Faisal, dosen pembimbing para mahasiswa dalam proyek tersebut, menambahkan, nanti ITK akan lebih fokus mengembangkan mobil dengan fungsi khusus dan bukan mobil penumpang umum.
Ia menyebutkan ide yang tengah mengemuka saat ini adalah membuat mobil "sweeper" atau mobil penyapu atau pengepel yang menggunakan energi listrik. Mobil sweeper berenergi listrik sudah lazim terlihat di gedung yang menggunakan lantai luas seperti mal atau bandara. (*)