Breaking News

Guru-guru di Muara Kaman, Kukar Dibekali PAIKEM

Guru diperkenalkan metode sederhana PAIKEM, yakni Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

Penulis: tribunkaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM/RAHMAT TAUFIQ
PELATIHAN - Sebanyak 30 guru SD dan SMP di Kecamatan Muara Kaman, Kukar mengikuti pelatihan pengembangan kualitas pendidik dari Yayasan Kembali Sekolah. Guru dikenalkan dengan metode PAIKEM dimana guru dituntut lebih produktif sehingga anak didiknya bisa lebih aktif dan menyenangkan dalam belajar. 

Guru-guru di Muara Kaman, Kukar Dibekali PAIKEM

TRIBUNAKLTIM.CO, TENGGARONG - Sekitar 30 guru SD dan SMP di Kecamatan Muara Kaman, Kukar dibekali pelatihan dari Yayasan Kembali Sekolah di Gedung BPU Muara Kaman, Kamis (22/11).

Guru diperkenalkan metode sederhana PAIKEM, yakni Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

"Intinya metode ini menerapkan bagaimana guru produktif mengajar agar siswanya aktif belajar, guru harus produktif agar proses belajar menyenangkan. Satu hari bisa mengajar 2 bab bagaimana trik-triknya sehingga belajar lebih efektif," kata Aryo, Fasilitator Program Pelatihan Pengembangan Kualitas Pendidik dari Yayasan Kembali Sekolah, Kamis (22/11).

Baca: Jembatan Melintang jadi Pintu Pengembangan Wisata, Dispar Kukar akan Bentuk Pokdarwis

Baca: Air Sungai Belayan terus Menggerus Tanah, 30 Rumah sudah Dibongkar

Baca: Warga Korban Longsor di Kukar bisa Ajukan Bantuan ke Kementrian PUPR

Pelatihan ini berlangsung selama 4 hari mulai pagi hingga sore. Selama ini, ia melihat guru menjalankan kegiatan administrasi di sela-sela jam mengajar, mestinya di luar jam mengajar.

"Kami ingin menjadi semua sekolah seperti TK di mana seluruh murid tampak menyenangkan. Mereka semangat bersekolah," ujarnya.

Pelatihan guru ini tak luput dari peran perusahaan PT Bara Tabang melalui program CSR mereka yang menggandeng Yayasan Kembali Sekolah sebagai fasilitator. ôSasaran kami memang sekolah di pelosok atau pedalaman.

Selain Muara Kaman, kami juga memberikan pelatihan serupa kepada guru di Tabang dan Kembang Janggut pada Oktober 2018 lalu,ö tuturnya. Ia berharap sistem kegiatan belajar mengajar di kawasan pedalaman ini setara dengan metode yang diterapkan di sekolah maju di luar negeri sana.

"Selama ini metode K-13 (kurikulum 2013) belum diterapkan sampai ke daerah pedalaman karena keterbatasan tenaga dari mereka (Pemerintah), pelatihan (guru) saja tidak dimonitoring, akhirnya sejak 2009 tidak ada perubahan sistem pembelajaran di sekolah," kata Aryo.

Baca: Diterpa Kabar Cerai, Gisel dan Gading Masih Kompak Pasang Foto Profil IG, Peluk Mesra si Buah Hati

Baca: Setelah Gisel, Kini Giliran Gading Marten Beri Keterangan Disertai Foto Hitam Pekat

Baca: Prabowo Sebut Ada Ancaman Bagi Sejumlah Elite yang Mendukungnya

Sedangkan pihak yayasan akan terus monitoring hasil pelatihan guru kali ini apakah metode PAIKEM sudah diterapkan di masing-masing sekolah.

"Kami juga membuat grup whatsapp bagi peserta pelatihan agar setiap saat bisa konsultasi. Hasil monitoring kami di Tabang dan Kembang Janggut terlihat guru dan murid aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar," ujarnya. Selain pelatihan guru, pihaknya juga melibatkan orangtua murid dalam acara seminar parenting.

Terpisah Koordinator Comdev PT Bara Tabang, Vina mengemukakan, kegiatan pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas mengajar para pendidik, sehingga para orangtua tidak ragu menyekolahkan anak mereka di sekolah berkualitas dengan guru yang profesional.

Kegiatan ini merupakan komitmen perusahaan dalam memajukan sistem pendidikan di sekitar wilayah operasional mereka. (top)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved