Sekretariatnya Dirusak, Ini Reaksi dan Tuntutan Jatam Kaltim
Rupang mengatakan laporan tersebut juga ditembuskan ke Polda Kaltim, Polri, dan Komnas HAM.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Cornel Dimas
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Intimidasi dan perusakan kembali dirasakan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, di Sekretariat Jl KH Wahid Hasyim II, Perum Kali Manis Blok C, Jl Samarinda, Kalimantan Timur.
Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang, mengatakan intimidasi dan perusakan itu terjadi pada Senin (5/11/2018) malam hari.
Rupang mengatakan saat itu Sekretariat Jatam disatroni dan dirusak sejumlah orang tak dikenal. Hal ini terbukti dengan rusaknya pintu sekretariat yang dijebol.
"Ada sekitar 30 orang yang menyatroni sekretariat kami. Saat itu tidak ada yang berkantor di sekretariat karena sudah malam. Orang tak dikenal itu menggeledah dan mendobrak pintu belakang, seperti mencari orang. Kejadian ini diketahui tetangga sekitar. Orang tidak dikenal itu masuk ke halaman kantor," ungkap Rupang saat rilis di Buritan Pokja 30 Kaltim, Jl Gitar, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (27/11/2018).
Akibat tindakan tersebut, Jatam Kaltim merasa dirugikan secara psikologis.
Jatam Kaltim menduga intimidasi dan perusakan ini tak terlepas dari aktivitas Jatam yang selama ini lantang menyuarakan penegakan hukum atas sejumlah pelanggaran perusahaan tambang batu bara di Bumi Etam.
Dugaan itu menurut Rupang sangat kuat lantaran intimidasi dan pengrusakan Sekretariat Jatam Kaltim hanya berselang sehari setelah ditemukannya korban meninggal di kolam tambang pada 4 November 2018.
"Kami belum tahu motifnya apa. Sepertinya ada pihak yang terganggu dengan kampanye advokasi Jatam terkait korban lubang tambang," ucap Rupang.
Menurut Rupang intimidasi terhadap Jatam Kaltim masih terus berlanjut.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya dari para tetangga, sekretariat Jatam Kaltim kerap diawasi dan diintai sejumlah orang tak dikenal.
Baca juga:
Bulan November, Dua Polsek di Samarinda Berhasil Dibobol Tahanan
Kongres PSSI Bakal Digelar Januari 2019, Belum Ada Agenda Penggantian Edy Rahmayadi
Rizal Ramli Sebut PT Freeport Bisa Dikembalikan 100 Persen Gratis ke Indonesia, Begini Langkahnya