Program Pintar Masuk Renstra untuk Peningkatan Mutu Guru di Kukar
Program Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (Pintar) yang digagas Tanoto Foundation masuk dalam rencana starategis dari Disdikbud Kukar.
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Adhinata Kusuma
Program Pintar Masuk Renstra untuk Peningkatan Mutu Guru di Kukar
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Program Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (Pintar) yang digagas Tanoto Foundation masuk dalam rencana starategis dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Kukar, Tulus Sutopo mengatakan, program ini masuk dalam renstra keempat, yakni peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan.
Disdik bersama Tanoto menggelar pertemuan dengan pemangku kepentingan terkait program Pintar ini yang melibatkan Dewan Pendidikan, Disdik, Bappeda, Kepala UPT, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Gedung Bappeda Kukar lantai 2, Kamis (29/11).
Baca: Jembatan Melintang Kukar jadi Spot Mancing dan Swafoto
Baca: Kukar Sudah Swasembada Jagung, Produksi Hampir 8.000 Ton
Baca: Pemkab Kukar bakal Buat Penetapan Kawasan Rawan Bencana
Pertemuan ini dimaksudkan agar mereka mengetahui informasi terkini dari program Tanoto, selanjutnya seluruh pemangku kepentingan bisa menyatukan persepsi, khususnya peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan serta budaya baca.
Seluruh fasilitator daerah (fasda) yang telah diberikan diklat oleh Tanoto akan melakukan diseminasi ke sekolah di luar mitra Tanoto untuk mengaplikasikan program Pintar sehingga percepatan peningkatan mutu pendidikan di Kukar segera terwujud.
Terkait pelaksanaannya, Tanoto menyiapkan dana tambahan untuk fasda yang melakukan diseminasi ke sekolah di luar mitra Tanito.
"Bagaimana kontribusi Disdik, ada 2 macam dana belanja langsung yang dikelola disdik dan belanja langsung yang diberikan oleh sekolah dalam rangka manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah, seperti kemampuan sekolah itu mengelola dan memajukan sekolahnya berdasarkan kompetensi yang ada di sekolah itu sendiri, konsumsi bisa dikelola melalui BOSKAB/BOSNAS, honor dari fasda dibantu Tanoto," tuturnya.
Program Pintar ini bisa memberikan masukan bagi Disdik sebagai dasar mengambil kebijakan terkait kualitas guru. Sehingga guru Kukar bisa bicara di tingkat nasional. Lewat program ini, Disdik Kukar sangat terbantu apalagi saat ini Pemkab sedang defisit. Secara otomatis, penanganan percepatan mutu pendidikan dibantu maksimal oleh Tanito.
"Kami menyaksikan sendiri di lapangan bagaimana antusias guru menerapkan metode Pintar ini dan murid juga tampak antusias," kata Tulus.
Program ini bakal jadi rujukan kebijakan bagi Disdik untuk mengelola pendidikan berdasarkan apa yang sudah dicontohkan Tanoto sehingga dana yang dibilang besar itu bakal efektif penggunaannya dan dirasakan masyarakat terhadap akses peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. (top)