Susilo Bambang Yudhoyono: Saya Tidak Pernah Menuduh PDI Perjuangan

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ketua Umum Partai Demokrat, menantang balik pengacara yang juga Caleg PDI Perjuangan

Editor: Syaiful Syafar

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ketua Umum Partai Demokrat, menantang balik pengacara yang juga Caleg PDI Perjuangan, Kapitra Ampera yang mengancam akan melaporkannya ke Polda Riau.

Ini berkaitan dengan perusakan atribut Partai Demokrat Sabtu kemarin.

"Silahkan, saya tadi malam juga mendengar ingat saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan dibalik kejadian kemarin tidak pernah, "ujar SBY saat ditemui Tribunpekanbaru.com, Minggu (16/12/2018) dalam silaturrahminya di Pekanbaru.

SBY turun langsung ke Jalan Sudirman Pekanbaru, menyaksikan baliho bergambar dirinya dirusak, Sabtu (15/12/2018).
SBY turun langsung ke Jalan Sudirman Pekanbaru, menyaksikan baliho bergambar dirinya dirusak, Sabtu (15/12/2018). (TribunPekanbaru/Alexander)

Bahkan SBY juga menyampaikan, pihaknya sudah memiliki barang bukti yang kuat dimana bisa membuka jalan bagi kepolisian untuk membongkar siapa sebenarnya otak dibalik perusakan atribut Demokrat.

"Memang kami punya evidence (bukti) yang Insa Allah akan membuka jalan bagi kepolisian membuka siapa-siapa yang ada di belakang pelaku perusakan itu," ujar SBY.

• Video Pelaku Perusakan Atribut Demokrat Ditangkap dan Mengaku

• Perusakan Bendera di Pekanbaru, PDI-P Merespon Balik Tudingan Partai Demokrat

• Soal Perusakan Atribut Demokrat di Pekanbaru, Sekjen PDIP Bandingkan dengan Peristiwa Kudatuli 1996

SBY menambahkan saat ini pihaknya di Demokrat hanya berharap agar pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus ini dengan cepat dan tuntas, karena ditunggu rakyat.

"Justru sekarang saya dan Demokrat sungguh berharap kepolisian kita bisa menangani secara serius dan tuntas rakyat menunggu dan kami menunggu," jelasnya.

Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono juga bercerita jika kekuatan Kepolisian tidak perlu dikhawatirkan lagi, karena dimasa kepemimpinannya 10 tahun banyak prestasi Kepolisian yang berhasil tuntaskan kasus dalam waktu dekat.

Partai Demokrat bergambarkan SBY dan Ani Yudoyono dirusak OTK di Jalan Sudirman Pekanbaru Sabtu (15/12/2018)
Partai Demokrat bergambarkan SBY dan Ani Yudoyono dirusak OTK di Jalan Sudirman Pekanbaru Sabtu (15/12/2018) (TribunPekanbaru/Johanes)

"Kepolisian kita hebat pada saat 10 tahun saya memimpin banyak sekali kasus diselesaikan cepat tepat tuntas. Hari ini saya dan rakyat menunggu adakah bisa dilakukan lagi. Saya juga ingin kebenaran terwujud untuk keadilan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui Sabtu (15/12/2018) SBY bersama Presiden RI Joko Widodo bersamaan berada di Pekanbaru dengan agenda politik berbeda.

• Persekabpas vs Bali United Live Streaming Piala Indonesia di JTV

• Anak Hasil Nikah Siri Bisa Dapat Akta Kelahiran, Ini Persyaratannya

Namun pada perjalanannya ada oknum yang tidak bertanggung jawab merusak atribut partai Demokrat yang terpasang.

SBY pun sempat turun tangan dan menyayangkan aksi tidak terpuji itu, tidak hanya itu, pengurus partai juga menangkap diduga seorang pelaku yang ikut melakukan perusakan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang tidak akan menanggapi serius tindakan Kapitra Ampera

Ferdinand mengingatkan Kapitra agar jangan sampai salah dalam berbuat.

"Saya tidak tahu, Kapitra sedang ngigau mungkin habis minum air apa mungkin, pikirannya kok jadi seperti, saya menyayangkan dia praktisi hukum, tidak ada Pak SBY menuding (pelaku pengrusakan) kami hanya mengadu kepada Tuhan yang maha kuasa," ujar Ferdinand ditemui di CFD saat mendampingi SBY Minggu (16/12/2018).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved