Breaking News

Jalan Berliku Telkomsel Bangun BTS Baru di Kabupaten Mahulu, Keringat Berbuah Anugerah bagi Warga

Bukan perkara mudah membangun BTS baru di wilayah terluar seperti Kabupaten Mahulu. Optimisme tim Telkomsel diuji dengan beratnya medan

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
HO/Corcom Telkomsel Regional Kalimantan
Perjalanan tim Telkomsel menyusuri lereng gunung yang terjal dalam rangka pengoperasian BTS baru di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, pada Juli 2018. 

Jalan Berliku Telkomsel Bangun BTS Baru di Kabupaten Mahulu, Keringat Berbuah Anugerah bagi Warga

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Syaiful Syafar

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rahmad Putra Jaya (44) begitu bersemangat menceritakan peristiwa penting yang terjadi lima bulan lalu. Tatkala dirinya menginjakkan kaki pertama kali di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur.

Tangannya memegang beberapa lembar kertas. Kertas itu berisi data-data tentang proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS), sebuah infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Mahulu.

"Membangun ini (BTS) tidak mudah. Apalagi di daerah terluar yang medannya cukup berat," kata lelaki yang menjabat sebagai General Manager ICT Operation Regional Kalimantan PT Telkomsel.

Manager ICT Operation Regional Kalimantan Telkomsel, Rahmad Putra Jaya.
General Manager ICT Operation Regional Kalimantan Telkomsel, Rahmad Putra Jaya. (TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)

Siang itu, Rabu (2/1/2019), di ruang kerjanya yang beralamat di Jl Jenderal Ahmad Yani No.41, Gunung Sari Ilir, Balikpapan, Rahmad Putra Jaya didampingi dua orang staf. Hadir pula Corporate Communication Regional Kalimantan Telkomsel, Muhammad Arief Soeyitno.

Rahmad mengungkap sederet fakta di balik pengoperasian tiga BTS baru di Kabupaten Mahulu.

Kabupaten hasil pemekaran yang terbentuk enam tahun lalu ini merupakan kabupaten terluar di Provinsi Kalimantan Timur, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Baca juga: Sambut Tahun Baru 2019, Telkomsel di Balikpapan Galang Donasi untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Menurut Rahmad, sebenarnya perusahaan tempatnya bekerja saat itu belum punya program untuk membangun BTS baru di Kabupaten Mahulu. Tentu bukan tanpa alasan.

"Membangun satu tower saja itu biayanya kurang lebih Rp 1 miliar. Belum lagi genset dan bahan bakarnya, perangkat BTS-nya, dan lain-lain," tutur pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Manager ICT Operation Regional Kalimantan Telkomsel, Rahmad Putra Jaya.
General Manager ICT Operation Regional Kalimantan Telkomsel, Rahmad Putra Jaya. (TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)

Proyek ini, kata Rahmad, berawal dari keinginan Pemkab Mahulu untuk menambah kapasitas jaringan dengan menghadirkan BTS baru. Meskipun sebelumnya Telkomsel sudah membangun 11 BTS di wilayah tersebut.

Niat Pemkab Mahulu pun berbalas. Sebagai operator seluler pelat merah, Telkomsel merasa perlu menjawab tantangan ini.

"Saya sama sekali tak menyangka, ternyata setelah kita survei di sana penduduknya ramai sekali. Ada pontesial market. Sayang sekali kalau kita tidak sambut dengan baik," kata Rahmad mengenang kejadian lima bulan silam.

Baca juga: Mini GraPARI Telkomsel Hadir di Barong Tongkok, Pelayanan Pelanggan Lebih Maksimal

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved