Gunung Agung Kembali Erupsi Kamis Malam, Berikut Wilayah yang Terdampak Hujan Abu
Setelah beberapa waktu mereda, Gunung Agung yang terletak di Karangasem Bali kembali bergejolak. Kamis (10/1/2019) malam, sekitar pukul 19.55 Wita
Gunung Agung Kembali Erupsi Kamis Malam, Berikut Wilayah yang Terdampak Hujan Abu
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah beberapa waktu mereda, Gunung Agung yang terletak di Karangasem Bali kembali bergejolak.
Kamis (10/1/2019) malam, sekitar pukul 19.55 Wita, Gunung Agung kembali meletus.
Berdasarkan catatan yang terekam di Pos Pemantauan gunung api Agung di Desa Rendang, erupsi terekam seismograf dengan durasi kurang lebih 4 menit.
Dimana amplitudo maksimum 22 mm. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati karena puncak gunung tertutup kabut.
Gunung Agung sendiri masih berada status Level III (Siaga) dengan zona perkiraan bahaya pada radius 4 km dari puncak kawah.
Baik warga, pendaki maupun pengunjung dihimbau tidak beraktifitas dalam zona bahaya tersebut.
Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder.
Bahaya sekunder tersebut berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
PVMBG Beri Penjelasan soal Letusan Gunung Agung, Imbau Warga Waspadai Aliran Lahar Hujan
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Masih Berlangsung, Zona Waspada Tsunami Ditetapkan 500 Meter
Wilayah yg Terdampak Hujan Abu
Terlihat abu mengarah ke barat laut setinggi 2.000 meter di atas kawah. Namun, kolom ini tidak begitu jelas terlihat dengan mata telanjang karena saat itu terjadi kabut.
“Erupsi tadi terjadi lagi sekitar 4 menitan. Ketinggian abu tidak teramati oleh pengamat pos karena kabut terhalang kabut," jelas Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana saat dikonfirmasi.
"Abu dilihat dari citra satelit BMKG maupun AAC Darwin, menunjukkan arah angin ke barat laut."
"Ketinggian sekitar 5.400 meter dari permukaan laut atau sekitar 2.000 meter dari puncak Gunung Agung,”.