Soal Debat Pilpres, Sigit Pamungkas Sebut KPU Ingkar Janji dan Harus Minta Maaf ke Publik

Mantan Komisioner KPU Sigit Pamungkas mengkritik dan menilai KPU harus minta maaf ke publik perihal debat perdana capres-cawapres.

Editor: Doan Pardede
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Tanggapan sejumlah pihak soal Debat Pertama Pilpres 2019, Jusuf Kalla: jangan seperti bimbingan belajar! 

Soal Debat Pilpres, Sigit Pamungkas Sebut KPU Ingkar Janji dan Harus Minta Maaf ke Publik

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Komisioner KPU Sigit Pamungkas mengkritik dan menilai KPU harus minta maaf ke publik karena debat perdana capres-cawapres dianggapnya tak menarik.

Ia menyatakan debat tak berlangsung seperti yang dijanjikan.

"KPU harus minta maaf ke publik karena janji debat menarik. Substansi, persiapkan dengan bagus. Kandidat terlihat posisi ideologi dan rencana matang. Tapi kita lihat di debat itu apa yang dijanjikan, itu tidak muncul," ujar Sigit di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).

Sigit pun melihat ada beberapa hal yang mengganggu jalannya debat.

 

Padukan Cita Rasa Jawa dan Kutai, Kedai Tahu Kula Siap Sajikan Beragam Menu untuk Pelanggan

55 Orang Relawan Demokrasi Resmi Dikukuhkan, Ketua KPU Ingatkan Soal Netralitas

Salah satunya, menurutnya, saat cawapres Sandiaga Uno membuka catatan yang disebutnya sebesar buku diktat.

"Bahkan, maaf, sekelas Pak Sandiaga juga bawa catatan. Bukan kecil, itu buku diktat dibawa sekalian," kata Sigit.

Sigit kemudian mengkritik bocoran soal yang diberikan sebelum debat.

Menurutnya, hal itu membuat para capres-cawapres terbebani.

Konser BLACKPINK 2019 di Jakarta Malam Ini, BLINK Pelajari 8 Fanchant Ini Biar Nontonnya Makin Seru!

Terlihat di Indonesia, Akankah Hulk Bergabung dengan Klub Liga 1?

"Metode bagi soal. Bukan kisi-kisinya, sudah soal. (Calon) malah terbebani bahan yang sudah disiapkan dari rumah. Saat ekspresikan jawaban, tidak bisa tunjukan totalitas," ujar Sigit.

Moderator debat juga tak lepas dari kritikannya.

Dia menganggap moderator terlihat memaksa pasangan calon untuk menghabiskan waktu padahal kandidat tersebut sudah tidak ingin menambahkan jawaban lagi.

"Moderator paksa kandidat berbicara. Padahal waktu itu, kandidat kan tidak tuntaskan waktu. Kalau tidak mau, ya sudah. Itu memaksa dua menit, padahal tidak harus dua menit," ujar Sigit.

"Kemudian, moderator katakan, 'soal masih tersegel.' Apa fungsinya? Bukannya soal sudah dibagi?" imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPU Harus Minta Maaf ke Publik Karena Bikin Debat Tak Menarik

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved