Kisah Pasangan Selingkuh Berakhir Tragis, Chat Mesra Diketahui Suami Diduga jadi Penyebab
Menurut MD, korban SA masih merupakan istri sahnya, namun pisah ranjang sejak tiga bulan lalu dan ia memilih pindah tugas ke Surabaya.
Editor:
Doan Pardede
Kisah Pasangan Selingkuh Berakhir Tragis, Chat Mesra Diketahui Suami Diduga jadi Penyebab
TRIBUNKALTIM.CO - SA (24), warga Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, yang ditemukan tewas tergeletak di atas kasur, di kamar 10 Hotel Garuda, Jalan Masegit, Pamekasan, diduga dibunuh Roy Robby (20), pria selingkuhannya, yang kemudian Roy Robby bunuh diri dengan cara mengiris kedua urat nadi dan gantung diri di kamar mandi hotel.
Indikasi korban SA, semasa hidupnya dipanggil SA, sales sebuah toko ponsel, dibunuh, berdasarkan hasil otopsi di RSUD Dr Slamet Martodirjo, Pamekasan
Indikasi korban SA, semasa hidupnya dipanggil SA, sales sebuah toko ponsel, dibunuh, berdasarkan hasil otopsi di RSUD Dr Slamet Martodirjo, Pamekasan
Di leher SA, terdapat bekas cekikan jari dari tangan Roy Robby.
Di dagunya terdapat memar dan goresan kuku dan wajahnya memerah.
Kemudian ada bekas jeratan kain yang melilit di leher SA.
Di dagunya terdapat memar dan goresan kuku dan wajahnya memerah.
Kemudian ada bekas jeratan kain yang melilit di leher SA.
Meski Banjir, Para Pemilik Warung Ini Pilih Tetap Berjualan, Alasannya Sudah Terlanjur Belanja Bahan
Disinyalir, ketika leher korban dijerat dengan kain untuk dibunuh, korban melakukan perlawanan dan menjerit, karena lidahnya menjulur tergigit jari.
“Kalau dari pemeriksaan sementara, kami menduga korban tewas bukan akibat bunuh diri, tapi dibunuh. Namun untuk memastikan, kami masih melakukan penyeldikan,” kata Kasat Reskrim AKP Hari Siswo Suwarno.
Latar belakang Roy Robby membunuh SA, karena SA yang masih punya suami sah, Muchlisin David (26), namun sudah tiga bulan pisah ranjang itu, SA ingin kembali ke suaminya dan berniat meninggalkan Roy Robby.
Tapi Roy Robby tidak terima dan sakit hati, sehingga tega membunuh SA.
Kepada Tribunjatim.com, MD, suami SA, yang ditemui di rumahnya di Jalanl Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan mengatakan, ketika mendengar istrinya meninggal di kamar hotel dengan seorang pria, ia tidak percaya kalau istrinya bunuh diri.
MD, karyawan sales makanan ringan yang bertugas di Surabaya, menduga istrinya dibunuh teman selingkuhannya (Roy Robby.Red).
Sebab sejak dari hotel, tempat istrinya ditemukan tewas hingga ke rumah sakit dan selesai diotopsi, MD menungguinya.
“Di lembaran hasil otopsi di rumah sakit itu, saya tanda tangan dan di lembaran itu tertulis jika istri saya tewas bukan bunuh diri, melainkan mati dibunuh, berdasarkan hasil otopsi. Tentu saya sedih dengan kejadian ini, kenapa istri saya meninggal dengan cara tragis,” ujar MD.
Menurut MD, korban SA masih merupakan istri sahnya, namun pisah ranjang sejak tiga bulan lalu dan ia memilih pindah tugas ke Surabaya, karena dirinya merasa kecewa, melihat istrinya menjalin hubungan gelap dengan Roy Robby, salah seorang karyawan Biang Lala (komedi putar).
MD, karyawan sales makanan ringan yang bertugas di Surabaya, menduga istrinya dibunuh teman selingkuhannya (Roy Robby.Red).
Sebab sejak dari hotel, tempat istrinya ditemukan tewas hingga ke rumah sakit dan selesai diotopsi, MD menungguinya.
“Di lembaran hasil otopsi di rumah sakit itu, saya tanda tangan dan di lembaran itu tertulis jika istri saya tewas bukan bunuh diri, melainkan mati dibunuh, berdasarkan hasil otopsi. Tentu saya sedih dengan kejadian ini, kenapa istri saya meninggal dengan cara tragis,” ujar MD.
Menurut MD, korban SA masih merupakan istri sahnya, namun pisah ranjang sejak tiga bulan lalu dan ia memilih pindah tugas ke Surabaya, karena dirinya merasa kecewa, melihat istrinya menjalin hubungan gelap dengan Roy Robby, salah seorang karyawan Biang Lala (komedi putar).
Perkenalan SA dengan Roy itu terjadi, beberap bulan lalu.
SA berjualan es di area pasar malam Sdangdang.
Sedang Roy Robby, bersama kelompok bianglala juga di sana, dan lokasinya antara lapak tempat jualan es istrinya dengan bianglala berhadap-hadapan.
MD mengerti istrinya terlibat asmara dengan Roy Robby, lewat pesan WA istrinya.
Awalnya istrinya ditanya tidak mengaku kalau dirinya selingkuh dengan Roy Robby, tapi ketika didesak SA terus terang menjalin hubungan dengan pria lain, karena dirinya dianggap tidak punya waktu bagi Ais.
Mendengar penuturan istrinya, ia tidak marah dan menasihati agar menghentikan hubungannya.
Tapi karena terus berlanjut, akhirnya Dia menemui Roy Robby di pasar malam Sdangdang, meminta jangan mengganggu istrinya.
Tapi Roy Robby membantah tuduhannya.
“Malam itu saya mencatat nomor telepon Roy Robby yang bolak-balik menghubungi saya. Begitu nomor ponsel itu saya telepon di depan Roy Robby dan di saku celana Roy Robby ponsel berbunyi, saya minta agar diangkat, tapi Roy Robby tidak mau dengan alasan berbelit-beli. Padahal sudah jelas, deringan telepon itu saya yang menelpon,” kata MD.
Diungkapkan, perselingkuhan istrinya ini sudah pernah disampaikan ke mertuanya, tapi mertuanya tidak percaya dan menuduh dirinya memfitnah.
Bahkan dirinya diancam dengan senjata tajam dan diusir dari rumah mertuanya, sehingga ia memilih pulang ke rumah orang tuanya.
Sedang anaknya yang masih berusia 4 tahun, yang duduk di bangku TK, tetap tinggal bersama SA.
Dan sejak dirinya diusir itu, nomor kontak dirinya diblokir, sehingga ia tidak bisa menghubungi anaknya.
Sebenarnya, sejak dua minggu lalu, istrinya mulai sadar akan kesalahannya dan minta maaf untuk kembali lagi berkumpul dengan dirinya.
Istrinya bersumpah akan meninggalkan Roy Robby, karena tidak tahan dengan Roy Robby yang dinilai pemarah dan suka memukul.
Saat itu MD masih belum memberikan jawaban dan meminta waktu hingga menjelang puasa, namun sering berkomunikasi saling curhat.
Pagi hari sebelum kejadian, Kamis (24/1/2019) sekitar pukul 06.30, istrinya video call dengan dirinya agar pulang ke Pamekasan, karena hari itu istrinya ulang tahun. Lalu ia pulang membawa oleh-oleh, kue, sepatu dan helm permintaan istrinya.
Namun sampai di Pamekasan, ia menelpon dan WA istrinya tidak ada bisa. Kemudian ia pergi ke tempat kerja istrinya, di gerai ponsel 23 Cell, di Jl Cokroatmojo, Pamekasan.
SA berjualan es di area pasar malam Sdangdang.
Sedang Roy Robby, bersama kelompok bianglala juga di sana, dan lokasinya antara lapak tempat jualan es istrinya dengan bianglala berhadap-hadapan.
MD mengerti istrinya terlibat asmara dengan Roy Robby, lewat pesan WA istrinya.
Awalnya istrinya ditanya tidak mengaku kalau dirinya selingkuh dengan Roy Robby, tapi ketika didesak SA terus terang menjalin hubungan dengan pria lain, karena dirinya dianggap tidak punya waktu bagi Ais.
Mendengar penuturan istrinya, ia tidak marah dan menasihati agar menghentikan hubungannya.
Tapi karena terus berlanjut, akhirnya Dia menemui Roy Robby di pasar malam Sdangdang, meminta jangan mengganggu istrinya.
Tapi Roy Robby membantah tuduhannya.
“Malam itu saya mencatat nomor telepon Roy Robby yang bolak-balik menghubungi saya. Begitu nomor ponsel itu saya telepon di depan Roy Robby dan di saku celana Roy Robby ponsel berbunyi, saya minta agar diangkat, tapi Roy Robby tidak mau dengan alasan berbelit-beli. Padahal sudah jelas, deringan telepon itu saya yang menelpon,” kata MD.
Diungkapkan, perselingkuhan istrinya ini sudah pernah disampaikan ke mertuanya, tapi mertuanya tidak percaya dan menuduh dirinya memfitnah.
Bahkan dirinya diancam dengan senjata tajam dan diusir dari rumah mertuanya, sehingga ia memilih pulang ke rumah orang tuanya.
Sedang anaknya yang masih berusia 4 tahun, yang duduk di bangku TK, tetap tinggal bersama SA.
Dan sejak dirinya diusir itu, nomor kontak dirinya diblokir, sehingga ia tidak bisa menghubungi anaknya.
Sebenarnya, sejak dua minggu lalu, istrinya mulai sadar akan kesalahannya dan minta maaf untuk kembali lagi berkumpul dengan dirinya.
Istrinya bersumpah akan meninggalkan Roy Robby, karena tidak tahan dengan Roy Robby yang dinilai pemarah dan suka memukul.
Saat itu MD masih belum memberikan jawaban dan meminta waktu hingga menjelang puasa, namun sering berkomunikasi saling curhat.
Pagi hari sebelum kejadian, Kamis (24/1/2019) sekitar pukul 06.30, istrinya video call dengan dirinya agar pulang ke Pamekasan, karena hari itu istrinya ulang tahun. Lalu ia pulang membawa oleh-oleh, kue, sepatu dan helm permintaan istrinya.
Namun sampai di Pamekasan, ia menelpon dan WA istrinya tidak ada bisa. Kemudian ia pergi ke tempat kerja istrinya, di gerai ponsel 23 Cell, di Jl Cokroatmojo, Pamekasan.
Dari teman kerja istrinya, mendapat kabar, jika istrinya diajak paksa seorang pria dan sempat bertengkar cukup lama.
Tas, ponsel dan sepeda motor istrinya ditinggal di tempat kerja.
Waktu itu, MD mendatangi sejumlah rumah kos untuk mencari keberadaan istrinya, tapi tidak ada.
Ia berputar-putar kota dan beberapa kali lewat depan Hotel Garuda, namun tak curiga kalau istrinya sedang berduaan di kamar hotel dengan selingkuhannya.
“Malam hari saya dapat kabar dari teman, jika istri saya ditemukan tewas di kamar hotel bersama pria lain. Saya langsung ke sana dan benar istri saya meninggal.
Di sana sudah banyak orang dan sejumlah aparat, termasuk keluarga istri saya. Saya langsung berteriak, memanggil-manggil nama istri saya. Sampai sekarang saya masih tidak berani ke ruamh istri, karena suasana masih berduka,” ungkap MD.
Saya datang ke pamekasan pukul 10.00 tidak ada kabar, wa tak dbialas, ditanya ke tempat kerjanya, tidak ada, karena hp dan tasnya ditinggal. Ia kemudian mencari disejumlahtempata kos, namun tidak ada.bahkan beberapa kali lewat depan Hotel Garuda.
Sementara di rumah korban SA, terlihat banyak tetangga kalangan ibu-ibu sedang melayat dan direncanakan digelar tahlil hingga 7 hari.
Namun AS dan WSD, kedua orang tua korban yang ditemui tidak mau memberikan penjelasan sedikitpun.
Saat itu wajah WSD, terlihat sedih dan kedua matanya sembab seperti habis menangis.
Tas, ponsel dan sepeda motor istrinya ditinggal di tempat kerja.
Waktu itu, MD mendatangi sejumlah rumah kos untuk mencari keberadaan istrinya, tapi tidak ada.
Ia berputar-putar kota dan beberapa kali lewat depan Hotel Garuda, namun tak curiga kalau istrinya sedang berduaan di kamar hotel dengan selingkuhannya.
“Malam hari saya dapat kabar dari teman, jika istri saya ditemukan tewas di kamar hotel bersama pria lain. Saya langsung ke sana dan benar istri saya meninggal.
Di sana sudah banyak orang dan sejumlah aparat, termasuk keluarga istri saya. Saya langsung berteriak, memanggil-manggil nama istri saya. Sampai sekarang saya masih tidak berani ke ruamh istri, karena suasana masih berduka,” ungkap MD.
Saya datang ke pamekasan pukul 10.00 tidak ada kabar, wa tak dbialas, ditanya ke tempat kerjanya, tidak ada, karena hp dan tasnya ditinggal. Ia kemudian mencari disejumlahtempata kos, namun tidak ada.bahkan beberapa kali lewat depan Hotel Garuda.
Sementara di rumah korban SA, terlihat banyak tetangga kalangan ibu-ibu sedang melayat dan direncanakan digelar tahlil hingga 7 hari.
Namun AS dan WSD, kedua orang tua korban yang ditemui tidak mau memberikan penjelasan sedikitpun.
Saat itu wajah WSD, terlihat sedih dan kedua matanya sembab seperti habis menangis.
Sedang AS hanya terdiam sambil menatap dengan pandangan kosong. “Maaf, untuk saat ini saya belum siap untuk menemui wartawan,” kata AS, beranjak dari tempat duduk dan pergi masuk ke teras rumahnya.
Beberapa rekan kerja SA, di gerai ponsel 23 Cell, mengatakan, SA berkerja sejak awal Januari menjadi tenaga sales. Kepada teman wanitanya, Ais pernah bercerita jika saat ini dirinya pisah ranjang dan tengah menjalin dengan pria lain.
“Sepanjang yang saya ketahui, pria itu (maksudnya Roy Robby) hanya dua kali ke tempat ini menjemput SA. Kami lihat SA dan pria itu bertengkar di depan gerai ini, hingga tembok ini terkelupas akibat pertengkaran mereka berdua. Kami tidak berani melerai, karena yang pria terlihat sangat emosi, karena Ais tak mau diajak,” kata Rukni, teman kerja SA.(sin)
Beberapa rekan kerja SA, di gerai ponsel 23 Cell, mengatakan, SA berkerja sejak awal Januari menjadi tenaga sales. Kepada teman wanitanya, Ais pernah bercerita jika saat ini dirinya pisah ranjang dan tengah menjalin dengan pria lain.
“Sepanjang yang saya ketahui, pria itu (maksudnya Roy Robby) hanya dua kali ke tempat ini menjemput SA. Kami lihat SA dan pria itu bertengkar di depan gerai ini, hingga tembok ini terkelupas akibat pertengkaran mereka berdua. Kami tidak berani melerai, karena yang pria terlihat sangat emosi, karena Ais tak mau diajak,” kata Rukni, teman kerja SA.(sin)
Berita Terkait