Sempat Viral, Warga Mengaku Gakin yang Tinggal di Kutai Lama Ternyata Bukan Warga Kukar
Burhanuddin mengaku hidup pas-pasan dengan mengandalkan pekerjaan sebagai pemulung dengan memunguti sampai di sekitar sungai.
Penulis: Rahmad Taufik |
Sempat Viral, Warga Mengaku Gakin yang Tinggal di Kutai Lama Ternyata Bukan Warga Kukar
TRIBUNKALTIM.CO, ANGGANA - Belum lama ini, sebuah keluarga miskin (gakin) yang tinggal di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kukar, menjadi viral.
Viral ini terkait Burhanuddin (43) yang tinggal bersama istrinya, Erna (35) dan ketiga anak perempuannya dalam rumah kayu di pinggir Sungai Mahakam.
Burhanuddin mengaku hidup pas-pasan dengan mengandalkan pekerjaan sebagai pemulung dengan memunguti sampai di sekitar sungai.
Video Momen-momen BTS Langgar Peraturan Big Hit, RM Pernah Unggah Video saat Mabuk
Tagar Yang Gaji Kamu Siapa Jadi Trendic Topic, Ini Klarifikasi Lengkap Kemenkominfo, Cek Videonya
Batal Terbang Akibat Kendala Teknis Roda Pesawat, Penumpang Sriwijaya Air Dialihkan ke Garuda
Pihak Kecamatan Anggana yang diwakili Kasi Kesra Dedy Wahyudiansyah dan Kepala UPT Dinas Pendidikan Anggana, Basri segera turun ke lapangan untuk mengecek ke rumah warga miskin yang tinggal di Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) itu.
Setelah dikroscek, Burhanuddin tercatat sebagai warga Jl Lumba-Lumba, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda.
Ini dibuktikan dari KTP milik Burhanuddin yang sudah mati sejak 2013 silam.

Tribunkaltim.co sempat mengunjungi rumah Burhanuddin yang ditempuh sekitar 8 menit dengan kapal cepat dari Pelabuhan Kutai Lama.
"Saya tinggal di Anggana karena untuk cari kerja dengan mengumpulkan barang-barang bekas, hasilnya dijual ke Samarinda," ujar Burhanuddin.
Ia memulung di sekitar sungai dan kolong rumah tempatnya tinggal mulai pagi hingga sore hari.
"Kadang-kadang, saya dapat Rp 200 ribu dalam 2 hari dari memulung. Tapi kadang-kadang sehari juga sepi," tuturnya.
Di tempat yang jauh dari permukiman penduduk itu, Burhanuddin tinggal di dekat rumah ibunya. Ibunya itu tinggal bersama saudara laki-laki Burhanuddin.
"Tiap Sabtu-Minggu, ibu saya pulang ke Samarinda. Karena ibu masih punya rumah di Samarinda. Ibu baru balik ke sini (Anggana) pada Senin. Ibu menemani saudara saya yang kerja sambil memasakkan makanan buatnya," tutur Burhan.
Di Kaltara, Tamu Mancanegara Menginap di Hotel Lebih Lama Dibanding Tamu Domestik
Jelang Laga Kandang Leg Kedua Piala Indonesia, Mitra Kukar Bakal Panggil Pemain Tambahan
Atas kekurangpahaman dia selama ini, Burhan tidak pernah melapor ke RT atau pihak desa setempat. Ia juga tidak pernah mengurus dokumentasi administrasi kependudukan.
"Burhan memang luput dari pengawasan kami karena selama ini dia memanh tinggal di kawasan terisolir yang masuk kawasan KBK. Lagipula selama ini dia memang tidak pernah melapor ke kami sebelumnya dan sampai sekarang masih tercatat sebagai penduduk Samarinsa," ujar Dedy, Kasi Kesra Kecamatan Anggana.