Tagar 'Yang Gaji Kamu Siapa' Jadi Trendic Topic, Ini Klarifikasi Lengkap Kemenkominfo, Cek Videonya
Pihak Kemenkominfo pun angkat suara terkait ucapan Rudiantara itu. Terdapat 10 poin yang dibahas dalam penjelasan pernyataan Rudiantara itu.
Tagar 'Yang Gaji Kamu Siapa' Jadi Trendic Topic, Ini Klarifikasi Lengkap Kemenkominfo, Cek Videonya
TRIBUNKALTIM.CO - Jumat (1/2/2019), tagar 'yang gaji kamu siapa' menjadi trending topic Indonesia di media sosial Twitter.
Kemunculan tagar 'yang gaji kamu siapa' itu berawal dari pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara kepada seorang Aaparatur Sipil Negara (ASN).
Hingga berita ini diturunkan, tagar 'yang gaji kamu siapa' dikicaukan lebih dari 80 ribu kali
Di Kaltara, Tamu Mancanegara Menginap di Hotel Lebih Lama Dibanding Tamu Domestik
Batal Terbang Akibat Kendala Teknis Roda Pesawat, Penumpang Sriwijaya Air Dialihkan ke Garuda
Pemasok Obat Jasa Aborsi Balikpapan Mantan Pegawai Farmasi, Polisi Lidik Keterlibatan Apotek
Sebagaimana diketahui bahwa Rudiantara memberikan pernyataan tersebut ketika berada di acara 'Kominfo Next' beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, Rudiantara meminta pegawai Kemenkominfo untuk memilih desain sosialiasasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di Kantor Kemenkominfo.
Ada dua desain yang disediakan untuk dipilih.
Masing-masing desan ini diberi nomor satu dan dua.
Berdasarkan pengamatan TibunJakarta, desain pertama didominasi warna merah sedangkan desain kedua warna putih.
Sebelum Rudiantara meminta pegawainya memilih, ia terlebih dahulu menjelaskan bahwa jangan disangkut pautkan dengan Pilpres 2019.
Ia menegaskan hanya meminta memilih satu di antara desain saja.

Lantas, Rudiantara pun meminta satu pegawai wanita maju ke atas panggung.
Pegawai itu diminta memilih satu di antara desain disertai alasannya.
"Bismillahirrahmanirrahim, mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan oleh nomor dua," kata pegawai tersebut disambut heboh pegawai lainnya.
Rudiantara yang nampak terkejut mendengar jawaban pegawai tersebut pun kembali menegaskan bahwa jangan dikaitkan dengan Pilpres 2019.