Si Jago Merah Mengamuk di Eks Lokalisasi, Ladies dan Tamu Berhamburan Selamatkan Diri
Alunan musik yang terdengar di hampir seluruh bangunan, membuat penghuni, warga maupun pengunjung eks lokalisasi tidak mengetahui adanya kebakaran.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Fransina Luhukay
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Kebakaran kembali melanda warga Samarinda. Kali ini si jago merah menghanguskan bangunan di eks lokalisasi Solong. Ini terjadi Senin (4/2/2019) dinihari tadi sekitar pukul 01.15 Wita, tepatnya di jalan Gerilya Solong, Komplek Bandang Raya, RT 33, Sungai Pinang.
Alunan musik yang terdengar di hampir seluruh bangunan, membuat penghuni, warga maupun pengunjung eks lokalisasi yang berubah menjadi THM itu, tidak mengetahui adanya kebakaran di dekatnya.
Dari informasi yang dihimpun, api pertama kali membesar dari bangunan milik Bambang, yang kemudian menyebar ke bangunan lainnya. Kondisi bangunan yang terbuat dari kayu, ditambah dengan rapatnya bangunan satu dengan lainnya, membuat api dengan cepat menyebar.
Saat kejadian, rata-rata penghuni eks lokalisasi masih sibuk melayani tamu, maupun pengunjung yang berada di dalam tempat karaoke, menenggak minuman keras (miras) sambil bernyanyi, ditemani oleh sejumlah wanita pendamping atau yang kerap disebut ladies.
"Sekitar jam 01.00 Wita, musik masih nyala. Makanya tidak ada yang dengar saat orang teriak-teriak ada kebakaran. Banyak yang masih di dalam, ya langsung berhamburan keluar. Untungnya tidak ada korban jiwa," ucap salah satu warga yang rumahnya turut terbakar, Hadek (43), Senin (4/2/2019).
Rata-rata bangunan yang terbakar merupakan tempat karaoke sekaligus tempat tinggal pemiliknya serta ladies yang bekerja yang di karaoke tersebut. Sejak lokalisasi ditutup, lokalisasi itu jadi tempat hiburan malam, tempat karaoke. "Saat kejadian tidak ada angin, tapi api bisa menyebrang sampai tempat saya, karena dari bangunan awal yang terbakar, ada batas jalanan," imbuhnya.
Dia pun berharap agar bantuan secepatnya datang, pasalnya saat ini pihaknya sangat membutuhkan bantuan, terutama makanan dan pakaian layak pakai. "Bantuan yang ada sekarang ini sembako, sendok, panci, dan minyak, langsung dibagikan. Tentu kita masih butuh bantuan lainnya. Sementara ini saya dan keluarga, serta karyawan tinggal di rumah keluarga," jelasnya.
Api dapat dipadamkan sekitar 03.15 Wita oleh pemadam, Balakar, serta unsur relawan, bersama warga sekitar. Akibat kejadian itu, terdapat 18 bangunan rumah tunggal ludes terbakar. Sebanyak 51 jiwa dari 18 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.
Selain membutuhkan bantuan sembako dan kebutuhan pokok lainnya, warga korban kebakaran juga membutuhkan seragam sekolah, buku, serta alat tulis, karena terdapat tujuh pelajar yang juga menjadi korban.
Sementara itu, terkait penyebab api membesar yang mengakibatkan kebakaran, Kepolisian dari Polsek Sungai Pinang masih melakukan penyelidikan. "Masih kami selidiki penyebabnya. Diduga korsleting listrik, tapi saat ini masih kami cari tahu penyebabnya," ujar Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana. (*)