Berita Samarinda Terkini
Kejanggalan Kematian Pelajar SMP di Samarinda, Polisi Bongkar Makam untuk Autopsi Jenazah
Kejanggalan kematian pelajar SMP di Samarinda, polisi gali makam untuk autopsi jenazah, Minggu (23/11/2025).
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Rita Noor Shobah
Ringkasan Berita:
- Ekshumasi dilakukan atas permintaan keluarga korban yang mencurigai adanya dugaan kekerasan sebelum kematian R
- Polisi telah memeriksa tujuh saksi yang diduga melihat peristiwa perkelahian, namun hasil laboratorium masih ditunggu
- Penyelidikan berfokus pada memastikan apakah kematian R terkait tindak pidana, dengan komitmen polisi membuka kasus ini secara terang
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Keluarga R (14) mencari titik terang atas kejanggalan kematian remaja itu dengan meminta autopsi.
R meninggal dunia pada 27 Oktober 2025 dini hari.
Keluarga pun melaporkan adanya dugaan kekerasan sebelum R meninggal dunia.
Polresta Samarinda dan dokter forensik pun melakukan proses ekshumasi atau penggalian kembali makam remaja berinisial R (14) tersebut pada Jumat (21/11/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Kilometer 4 Loa Janan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Ekshumasi adalah tindakan penggalian jenazah dari kuburannya, yang dilakukan untuk kepentingan peradilan atau investigasi, terutama jika ada dugaan kematian yang tidak wajar.
Baca juga: TRC PPA Kaltim Dampingi Autopsi Remaja Pelajar di Samarinda yang Diduga Jadi Korban Penganiayaan
Proses ini dilakukan oleh pihak berwenang, seperti polisi dan ahli forensik, dengan tujuan untuk mengautopsi jenazah guna menemukan bukti baru tentang penyebab, waktu, dan cara kematian.
Ekshumasi ini dilakukan agar bisa dilakuan autopsi terhadap jenazah R.
Penyelidikan Polisi
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar, melalui Kasat Reskrim AKP Agus Setyawan, menegaskan bahwa ekshumasi dilakukan untuk kepentingan autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami dari Satreskrim Polresta Samarinda, khususnya unit PPA, sudah melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Saat ini kami menunggu hasil tim forensik yang perlu menganalisa beberapa organ melalui pemeriksaan laboratorium,” jelas Agus, Sabtu (22/11/2025).
Polisi juga telah memeriksa 7 saksi, sebagian besar teman korban yang diduga melihat peristiwa dugaan kekerasan.
Menurut Agus, saksi-saksi tersebut berada di lokasi saat terjadi perkelahian pada malam kejadian.
“Namun untuk keterkaitannya kami belum bisa memastikan, masih menunggu pemeriksaan lanjut dari laboratorium,” tambahnya.
Baca juga: Dugaan Penganiayaan Pelajar SMP Samarinda, Polisi Siap Lakukan Ekshumasi dan Autopsi Jenazah
Komitmen Mengungkap Kasus
Agus menekankan bahwa ekshumasi dilakukan atas dasar laporan keluarga yang mencurigai adanya tindak pidana.
Polisi berkomitmen menuntaskan penyelidikan dan mengungkap fakta sebenarnya terkait kematian R.
“Apakah ada kaitannya dengan pidana atau tidak, kami melaksanakan langkah penyelidikan salah satunya melalui ekshumasi dan autopsi,” tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251122_Proses-ekshumasi-atau-penggalian-kubur.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251122_TRC-PPA-Kaltim-Damping-Autopsi-Remaja-SMP-Samarinda-Diduga-Dianiaya.jpg)