Pilpres 2019

Tanggapi Tudingan Jokowi Soal Propaganda Rusia, Sudjiwo Sarankan Cek Cara Lain Benar/Tidaknya

Istilah propaganda Rusia pertama kali dipopulerkan oleh lembaga 'think tank' asal Amerika Serikat bernama Raend Corporation.

Kolase Kompas
Sudjiwo Tedjo dan Presiden Jokowi 

Tanggapi Tudingan Jokowi Soal Propaganda Rusia, Sudjiwo Sarankan Cek Cara Lain Benar/Tidaknya

TRIBUNKALTIM.CO -- Budayawan Sudjiwo Tedjo turut menanggapi soal polemik propaganda Rusia yang dilontarkan oleh calon Presiden nomor urut 01 Jokowi.

Menurut Sudjiwo Tedjo, saat ini banyak yang menganggap bahwa Jokowi salah soal propaganda Rusia.

 
Hal itu, kata Sudjiwo Tedjo seiring dengan klarifikasi dari Kedutaan Besar Rusia di Indonesia.

Diketahui bersama propaganda Rusia pertama kali dilontarkan oleh Jokowi.

Menurut Jokowi, ada tim sukses (Timses) yang sedang menyiapkan propaganda Rusia.

"Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia yang setiap saat mengeluarkan semburan fitnah dan hoaks," kata Jokowi ketika berpidato di depan ribuan pendukungnya di pelataran Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2/2019).

Melansir Kompas.com, Istilah propaganda Rusia pertama kali dipopulerkan oleh lembaga 'think tank' asal Amerika Serikat bernama Raend Corporation.

Para peneliti membedah strategi Vladimir Putin ketika merebut elektoral di sejumlah wilayah di Rusia pada saat Pemilu 2008 dan 2014.

Presiden Joko Widodo menyapa warga sekitar Tambora setelah meninjau kegiatan Pemodalan Nasional Madani alias PNM di Lapangan Bola Perisma, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2019). PNM yang akan ditinjau Presiden, yakni PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). PNM Mekaar menekankan pada sisi membantu ibu-ibu prasejahtera menjadi sejahtera dengan cara memberi modal usaha dengan bantuan pelatihan serta pengembangan usahanya lewat bisnis usaha.
Presiden Joko Widodo menyapa warga sekitar Tambora setelah meninjau kegiatan Pemodalan Nasional Madani alias PNM di Lapangan Bola Perisma, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2019). PNM yang akan ditinjau Presiden, yakni PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). PNM Mekaar menekankan pada sisi membantu ibu-ibu prasejahtera menjadi sejahtera dengan cara memberi modal usaha dengan bantuan pelatihan serta pengembangan usahanya lewat bisnis usaha. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Bentuk propaganda itu adalah menebar informasi yang dapat membuat masyarakat takut apabila tidak memilih Putin dalam Pemilu.

Jokowi tidak menyebut secara lugas, tim sukses mana yang ia maksud.

Jokowi meminta para pendukungnya, terutama pendukungnya yang masuk ke kategori intelektual untuk menangkal semburan propaganda negatif yang terjadi di perpolitikan Indonesia saat ini.

"Ini yang harus segera diluruskan Bapak Ibu sebagai intelektual. Saya yakin 'arek Surabaya' wani (berani). Mesti 'wani', mesti 'wani'. Saya minta door to door dari desa ke desa, dari kampung satu ke kampung lain, beritahu mana yang benar, mana yang tidak benar," lanjut Jokowi.

"Saya mengajak kita semuanya untuk berhadapan dengan banyaknya fitnah, hoaks yang lalu lalang di media sosial,. Cara-cara berpolitik harus mendidik, memberikan edukasi ke masyarakat, penuh etika dan tata krama. Penuh keadaban dan sopan santun," lanjut dia.

Soal pernyataan Jokowi, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui akun Twitter mengeluarkan pernyataan terkait istilah propaganda Rusia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved