Julukannya Kota Minyak Tapi Antrean di SPBU Terus Terjadi, Komisi III Geram Sekaligus Prihatin

Dalam pertemuan ini, para anggota dewan mengaku geram dengan adanya informasi bahwa kuota BBM solar di beberapa SPBU dikurangi.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Doan Pardede
tribunkaltim.co/Budi Susilo
ILUSTRASI - Antrean panjang kendaraan bermotor roda dua dan mobil untuk mengisi bahan bakar Pretamax di SPBU Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 4,5 Kota Balikpapan, Senin (11/7/2016) pagi. 

Julukannya Kota Minyak Tapi Antrean di SPBU Terus Terjadi, Komisi III Geram Sekaligus Prihatin

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Siti Zubaidah

BALIKPAPAN, TRIBUNKALTIM.CO - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Kota Balikpapan dan  PT Pertamina digelar , Rabu (6/2/2019). 

RDP ini terkait banyaknya aduan warga seputar antrean pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM ) di SPBU yang ada di Kota Balikpapan.

Dalam pertemuan ini, para anggota dewan mengaku geram dengan adanya informasi bahwa kuota BBM solar di beberapa SPBU dikurangi.

Jadwal pengisian BBM khusus solar juga berubah, yang dulunya 24 jam menjadi hanya malam hari saja.

Hal ini dituding menjadi penyebab terjadinya antrean di SPBU. 

Jelang Pemilu, Wabup Berau Sampaikan Pesan Khusus untuk Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat

Hasil Akhir CPNS 2018 di Sumut Dinilai Masih Bisa Berubah, Ombudsman Minta Pemberkasan Ditunda

Pasalnya, kendaraan besar seperti truk yang mengisi BBM sudah mulai antre pada sore hari.

Mauliddin Anggota Komisi III mempertanyakan kebijakan pembelian solar di malam hari ini. 

"Ini Kota Minyak, tapi ada antrean BBM, di Jawa itu jarang ada antrean di SPBU," kata Mauliddin, anggota Komisi III.

Persoalan antrean panjang saat mengisi BBM di Balikpapan ini menurutnya sudah terjadi dari dulu.

Namun hingga kini belum kunjung bisa diselesaikan. 

Meski Baru 22 Tahun, Kisah Hidup dan Kesuksesan Putri Tanjung Ini Cocok Jadi Inspirasi Kaum Muda

Dede Satria, Pacar Anak Sule Putri Delina Katanya Mirip Yunhyeong ‘iKON, Lihat Foto-fotonya

"Jangan sampai ada anak muda yang nabrak truk sedang antre BBM, baru semua ribut," kata Mauliddin.

Sementara Andi Arif Agung yang memimpin RDP mengatakan, antrean BBM ini merugikan PT Pertamina, dan masyarakat. 

Persoalan antrean ini, kata dia, menjadi keprihatinan tersendiri.

"Dan dengan situasi ini kami sangat prihatin. Balikpapan dikenal masyarakat di Kaltim sebagai Kota Minyak. Bahkan sepak bolanya, Persibanya Tim Minyak," kata Andi.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved