Fenomena Alam Langka terjadi di Sleman! Air Luweng Blimbing Gunungkidul Kering Mendadak

Danau dadakan atau luweng Blimbing di Dusun Serpeng Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul mendadak kering.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNjogja.com | Rendika Ferri
Seorang warga menunjukkan air dari danau atau luweng Blimbing di Dusun Serpeng Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul yang hilang seketika, Senin (22/1/2018) 

Fenomena Alam Langka terjadi di Sleman! Air Luweng Blimbing Gunungkidul Kering Mendadak

TRIBUNKALTIM.CO  Sempat beredar viral video di media sosial tentang adanya lubang di dasar Kali Kuning, Sambirejo, Kalasan, Sleman.

Lubang tersebut menyedot aliran sungai di atasnya hingga kering.

Video tersebut pun direkam salah satu warganya.

"Kejadiannya Jumat (08/02/2019) kemarin, sekitar pukul 11.00 WIB siang," papar Giyanto saat dihubungi pada Senin (11/02/2019) malam.

 

Spesifikasi Lengkap 10 Laptop Terbaik Tahun 2019 Harga Rp 2 Jutaan, Murah Tapi Spek Dewa

Juventus Siap Jadikan Mohamed Salah Pemain Termahal Dunia Kedua, Segini Dana yang Disiapkan

Menurut Giyanto, video tersebut diunggah ke media sosial pada hari keesokan harinya, hingga akhirnya menjadi viral dan perbincangan.

Bahkan diunggah pula oleh Kepala Pusat Informasi, Data, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Meskipun demikian, Giyanto menyatakan bahwa kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya sebanyak dua kali.

Namun ukuran lubang yang terbentuk kali ini tergolong besar.

"Warga sebelumnya sudah menahan aliran air dengan karung pasir dan sebagainya, tapi ternyata jebol lagi," tutur Giyanto pada Tribunjogja.com.

Menurut Giyanto, lubang tersebut terbentuk lantaran dasar sungai tidak kuat menahan aliran air di atasnya.

Ia juga menyebut bagian dasar sungai tersebut sudah berlubang kecil.

Debit air juga terbilang tinggi saat itu, ditambah dengan kondisi cuaca yang sering turun hujan deras.

"Karena tidak kuat menahan air, makanya lubang kecil yang sudah terbentuk di dasar sungai jadi membesar dan jebol," jelas Giyanto.

Setelah kejadian, Dinas PUPKP Sleman menerjunkan alat dan personel untuk proses perbaikan sedimen Kali Kuning tersebut.

Kabid Bina Marga DPUPKP Sleman Akhmad Subhan menyatakan, perbaikan harus segera dilakukan demi mencegah terjadinya kembali peristiwa yang sama.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved