Puisi Doa yang Ditukar Tak Ada Kaitan dengan Mbah Moen, Fadli Zon Nilai Tak Perlu Minta Maaf
"Ya untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/2/2019).
Puisi Doa yang Ditukar Tak Ada Kaitan dengan Mbah Moen, Fadli Zon Nilai Tak Perlu Minta Maaf
TRIBUNKALTIM.CO - Puisi Doa yang Ditukar karya Wakil ketua Umum Gerindra Fadli Zon mendapatkan protes sejumlah pihak.
Protes akan Puisi Doa yang DItukar diketahui juga datang dari Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi.
Mereka protes dan meminta Fadli Zon meminta maaf karena menilai Puisi itu telah menghina ulama Maimoen Zubair atau yang karib disapa Mbah Moen.
Muda Sukses, Tua Bahagia! Simak 4 Tips Jitu Ini agar Hidupmu tak Sia-sia Mulai dari Sekarang
Ada Kabar Duka Dibalik Gol yang Dicetak Striker Persib Bandung Ezechiel NDouassel ke Gawang Persiwa
Pendaftaran PPPK 2019, 13 Masalah yang Didapat saat Mendaftar di sscasn.bkn.go.id, Serta Solusinya
Meskipun demikian Fadli Zon yang juga menjabat Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, tidak akan meminta maaf karena telah membuat puisi tersebut.
"Ya untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/2/2019).
Fadli Zon kembali menegaskan bahwa Puisi Doa yang ditukar, tidak ada kaitannya dengan Mbah Moen.
Menurutnya puisi tersebut ditujukan kepada penguasa bukan pada Mbah Moen.
"Saya kira saya udah jelaskan beberapa kali bahwa puisi itu ekspresi dan nggak ada hubungannya dengan mbah Maimoen. Saya kira bagi mereka yang memahami itu, di situ jelas, sangat jelas, bahkan dalam puisi itu disebutkan kaum penguasa, mbah Maimoen kan bukan penguasa," katanya.
Fadli Zon meminta puisi tersebut tidak terus digoreng atau dipelintir seolah-olah ditujukan pada Mbah Moen.
Baginya Mbah Moen merupakan ulama yang sangat arif dan bijaksana.
"Jadi jangan dipolitisir, jangan digoreng maupun dipelintir, engga ada sama sekali, saya mengenal beliau adalah ulama yang baik, ulama yang humble, ulama yang Arif," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, KH Apep Saefulloh, menyayangkan adanya puisi yang dianggap menghina ulama senior KH Maimoen Zubair oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.
Hal itu diungkapkan Apep kepada wartawan usai dialog tertutup dengan Tim Kampanye Daerah Kota Sukabumi di Hotel Horison, Jumat (8/2/2019) malam.
Acara itu dilaksanakan secara tertutup, dalam rangkaian Safari Kebangsaan VII yang dipimpin Sekretaris TKN Jokowi-KH Maruf, Hasto Kristiyanto.