Tak Cuma Sopir Truk, Forum Angkot Kota Minyak Keluhkan Aksi Demo RPU di Balikpapan

Diketahui, saat itu gabungan mahasiswa lakukan aksi unjuk rasa terkait kasus dugaan korupsi Rumah Potong Unggas (RPU) serta persoalan banjir.

Tribunkaltim.co/ Fachri Ramadhani
Aksi mahasiswa menaiki salah satu kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman saat unjuk rasa mengawal kasus banjir dan korupsi Balikpapan, Senin (11/2/2019) lalu di depan kantor DPRD Balikpapan. 

Tak Cuma Sopir Truk, Forum Angkot Kota Minyak Keluhkan Aksi Demo RPU di Balikpapan 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Banyak pihak merespon unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa Senin (11/2/2019)  lalu di Kota Balikpapan.

Diketahui, saat itu gabungan mahasiswa lakukan aksi unjuk rasa terkait kasus dugaan korupsi Rumah Potong Unggas (RPU) serta persoalan banjir di Kota Balikpapan.

Pasca aksi yang berujung bentrok itu, pro kontra timbul. Banyak yang mendukung gerakan yang dilalukan mahasiswa, namun tak sedikit yang melontarkan nada minor terhadap aksi tersebut.

Informasi Lengkap Lowongan Kerja PT KAI - Kriteria, Persyaratan hingga Tahapan Seleksi Pelamar

Di Depan Polisi, Tersangka Narkoba Musnahkan Seribu Ekstasi, 50 Poket Sabu dan 15 Pohon Ganja

Lowongan Kerja PLN 2019 untuk Lulusan D3 dan S1, Ditutup 1 Hari Lagi

Usai sopir truk yang kendaraannya dicegat dan dinaiki pendemo buat laporan polisi. Kali ini kekecewaan datang dari para sopir angkot kota Balikpapan.

Koordinator angkot nomor 3 Balikpapan, Andi Muhammad Hendra mengatakan saat aksi unjuk rasa lalu beberapa angkot juga sempat dicegat pendemo. Penumpang yang di dalamnya berisi anak-anak sempat ketakutan.

Saat pendemo di luar kendali, lantaran tuntutannya bertemu Ketua DPRD Abdulloh tak terealisasi. Pendemo memblokade jalan. Truk muatan dihentikan.

Bahkan ada yang naik sampai ke kabin sambil meneriakkan orasi. Kendaraan angkutan dan umum kena imbasnya dari macet dan kegaduhan.

"Jujur saja otak kami ini di bawah mereka. Tapi kenapa mereka seperti itu, padahal mengaku kaum intelektual," tuturnya, Rabu (13/2/2019).

Para mahasiswa dari berbagai aliansi, lakukan demo di depan Kantor Pemkot dan DPRD Balikpapan, Senin (11/2/2019).
Para mahasiswa dari berbagai aliansi, lakukan demo di depan Kantor Pemkot dan DPRD Balikpapan, Senin (11/2/2019). (Tribunkaltim.co/ Siti Zubaidah)

Kendati demikian ia tetap mengapresiasi mahasiswa yang memperjuangkan aspirasi masyarakat lewat unjuk rasa. Namun yang disesalkan mengapa harus sampai mengorbankan kepentingan dan ketertiban umum.

"Kami ini juga sering demo, tapi tetap jaga stabilitas keamanan. Dan lalu lintas lancar. Kami selama ini demo, gak pernah sampai ricuh gitu," ungkapnya.

Sementara Ketua Forum Komunikasi Angkot Balikpapan, Burhan menyayangkan aksi damai mengawal kasus korupsi dan banjir berujung anarkis dan terpaksa bentrok dengan aparat.

Ia mengaku dapat keluhan dari para sopir angkot khususnya nomor 3 dan nomor 6. Akibat blokade jalan hingga sore hari, pendapatan mereka seret.

"Itu jam ramai pulang anak sekolah siangnya. Sorenya jam orang kantor pada pulang. Jam panen," keluhnya.

Terungkap di Sidang Lanjutan Kasus RPU Balikpapan, Saksi Lihat Tumpukan Uang di Meja

Prakiraan Cuaca Balikpapan Rabu (13/2/2019) - Cuaca Berawan, di Laut Gelombang Jadi Ancaman

Harga Samsung M20 di Indonesia Lebih Mahal Daripada di India, Selisih Rp 700 Ribu

Angkot yang tadinya bisa 5 menit melintasi Jalan Jenderal Sudirman jadi 30 menit. Kepadatan jalan jadi faktor utama. Pengalihan jalan yang hanya memakai satu badan jalan dipakai untuk pengendara dari 2 arah berlawanan, tak berefek banyak.

"Kami menyayangkan aksi mahasiswa yang tak memikirkan nasib angkot. Padahal kita resesi penumpang. Terlambat sedikit tak dapat penumpang. Susah sekarang cari penumpang, mas," ungkapnya. (*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved