Pilpres 2019
Sudah Keluarkan Rp 95,4 Miliar untuk Kampanye, Sandiaga Uno Mengaku Masih Bingung Cari Dana Saksi
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno buka-bukaan tentang dana yang digelontorkan untuk membiayai kampanye Pilpres 2019.
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno buka-bukaan tentang dana yang digelontorkan untuk membiayai kampanye Pilpres 2019.
Pernyataan terbuka Sandiaga Uno tersebut disampaikannya di depan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang tayang di Trans 7 Rabu (27/2/2019).
Dalam tayangan tersebut, Najwa shihab sempat membuka dana yang sudah dikeluarkan pasangan Prabowo - Sandi untuk kampanye.
Data tersebut berdasarkan laporan total kampanye yang diumumkan oleh BPN Prabowo - Sandi.
• Begini Tanggapan Maruf Amin dan Sandiaga Uno soal Isu Jokowi Gunakan Earpeace saat Debat
Dalam laporan itu tercatat jumlah dana yang telah dikeluarkan pasangan Prabowo - Sandi hingga bulan Februari 2019 mencapai Rp 134 miliar.
Sandiaga Uno menjadi penyumbang paling banyak yakni Rp 95,4 miliar yang mencakup 72 persen dari seluruh dana yang dikeluarkan.
Sementara pasangannya Prabowo Subianto menyumbang Rp 36,45 miliar atau 28 persen dari totol keseluruhan.
• Viral Video Kampanye Settingan Sandiaga Uno, Ini Komentar Sudjiwo Tedjo dan Budiman Sudjatmiko
Menanggapi besarnya porsi dana yang dikeluarkan oleh dirinya untuk membiayai kampanye, Sandiaga Uno menjelaskan tidak ada kesepakatan dari awal bahwa dirinya menjadi penyumbang terbesar dana kampanye untuk pasangan Prabowo - Sandi.
"Tak ada kesepakatan dari awal karena waktu kita duduk tak ada pembagiannya seperti apa hanya beliau bertanya siap tidak untuk mendanai dana kampanye saya bilang kalau memang ini keputusan sesuai konsesus saya Insya Allah siap dan saya akan lakukan apa yang saya bisa untuk menutupi dana kampanye," katanya.
Sandiaga juga menjelaskan langkah pertama setelah dirinya ditetapkan jadi Cawapres, ia langsung mendatangai KPK untuk menyerahkan laporan kekayaannya.
"Ini yang akan saya lakukan saya akan menjual saham-saham saya akan menjual aset saya karena saya ngga punya income lagi selaian deviden dan saham saya akan menjual dan dipakai membiayai kampanye saya," katanya.

• TERBARU! Elektabilitas Jokowi-Maruf vs Prabowo-Sandiaga, Hasil Survei 7 Lembaga
Dalam kesmepatan yang sama Sandiaga Uno juga mengungkapkan jika biaya politik di Indonesia sangat mahal sekali
Untungnya ia mengaku melakukan inovasi untuk menurunkan biaya kampanye
Sebagaimana saran Prabowo Subianto yang memintanya melakukan penghematan seperti saat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Salah satu alokasi terbesar untuk biaya politik ini menurut Sandiaga Uno adalah anggaran untuk saksi saat hari pencoblosan.