Berita Video

VIDEO - Kericuhan Aksi Mahasiswa di Depan PLN Rayon Tanjung Selor

Kericuhan sempat terjadi beberapa kali. Dua mahasiswi terpaksa dievakuasi karena menjerit kesakitan. Satu mahasiswa juga dilarikan ke rumah sakit.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN
Suasana aksi demo mahasiswa di depan kantor ULP PLN Rayon Tanjung Selor, Jumat (8/3/2019). 

Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kurang lebih dua jam 10 menit mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Tanjung Selor seperti HMI, PMII, GMNI, GMKI, Unikaltar dan STIE Bultar berdemo di Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Rayon Tanjung Selor, Jalan Sengkawit, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Jumat (8/3/2019).

Para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kaltara yang tergabung dari HMI, PMII, GMNI, GMKI, Unikaltar dan STIE Bultar terus berorasi meminta Manajer PLN diganti. 

Ternyata Terciptanya Tokoh Captain Marvel Terinspirasi dari Sosok Dunia Nyata Wanita Jurnalis Ini

Wakili Kaltim dalam Final Putri Indonesia, Radha Sadar Tak Kenal Dekat dengan Kaltim

Comeback BLACKPINK Sebentar Lagi Rilis di Bulan Maret Ini, Berikut Bukti-buktinya

Tuntutan mahasiswa yang mendesak mundur Manager PLN Rayon Tanjung Selor, Adiyoso, gagal terwujud. Keadaan sempat beberapa kali memanas, baik antara mahasiswa dengan kepolisian, maupun antara mahasiswa dengan sejumlah petugas keamanan PLN.

Kericuhan sempat terjadi beberapa kali. Dua mahasiswi terpaksa dievakuasi karena menjerit kesakitan. Satu mahasiswa juga dilarikan ke rumah sakit.

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban yang pas atas tuntutannya, di tengah aksinya, mahasiswa juga membakar spanduk yang sempat ia bentangkan saat longmarch dan berorasi.

Mahasiswa makin tak terima saat tuntutan ganti rugi kepada pelanggan atas pemadaman listrik yang dilakukan PLN Rayon Tanjung Selor tidak bisa dipenuhi.

"Seharusnya PLN memberikan ganti rugi atay kompensasi atas pemadaman lebih dari 2 jam sehari," kata koordinator aksi, Martinus.

Riswandi, koordinator aksi lainnya mengatakan, mahasiswa akan kembali ke ULP PLN Rayon Tanjung Selor jika pada tanggal 10 Maret ini, masih terjadi pemadaman bergilir.

"Awalnya pemadaman jadwalnya sampai tanggal 6 Maret, tetapi diperpanjang lagi sampai 9 Maret. Jika lewat dari itu, kami akan kembali ke sini melakukan aksi," ujarnya.

Adiyoso, Manager ULP PLN Rayon Tanjung Selor mengatakan, mengupayakan pemadaman bergilir hanya akan sampai tanggal 9 Maret 2019.

"Yang berhak memecat saya adalah pejabat yang lebih di atas. Saya hanya ditugaskan di sini untuk melayani," ujarnya.

Ia menjelaskan, pemadaman di Bulungan terjadi karena adanya pemeliharaan excess power PLTU milik PT Sumber Alam Sekurau (SAS), perusahaan swasta yang memproduksi listrik.

Asumsi PLTMG Gunung Seriang yang diharapkan bisa menggantikan suplai listrik PLTU PT SAS tak kunjung bisa direalisasikan.

6 Film tentang Perjuangan Wanita Ini Pas Ditonton di International Womens Day, Ada dari Korea Lho!

Gunung Bahagia Heboh Bayi di Semak-Semak, Ditemukan Warga Berkondisi Menyedihkan

Arif Sopir Angkot Balikpapan Curi Ban Serep Mobil Terekam CCTV, Begini Nasibnya

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved