Khawatir Gedung Sekolah Roboh Karena Gempa, UNBK di Daerah Ini Digelar di Tenda
Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Juli 2018 lalu, masih menyimpan duka dan kecemasan bagi masyarakat.
TRIBUNKALTIM.CO - Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Juli 2018 lalu, masih menyimpan duka dan kecemasan bagi masyarakat.
Gempa tersebut merenggut ratusan nyawa manusia dan menghancurkan tempat tinggal warga.
Ditambah gempa susulan bermagnitudo 5,8 yang mengguncang Lombok pada, Minggu (17/3/2019) lalu, membuat masyarakat semakin merasa cemas dan trauma.
Tidak hanya menghancurkan tempat tinggal, namun sejumlah fasilitas fital lainnya seperti puskesmas, sekolah juga turut hancur.
Gempa seakan masih menjadi misteri di pulau Lombok, entah kapan saja bisa terjadi.
Baca juga :
Download Kisi-kisi Soal Bahasa Inggris untuk UNBK dan UNKP SMK/MA, Malam Ini Sempat Belajar
UNBK dan UNKP Dimulai Hari Ini, Cek 3 Jenis Pelanggaran dan Sanksi Bagi Peserta
Akibat gempa tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sifatul Khaer yang berada di Desa Bile Pentung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terpaksa mengadakan ujian di tenda, dikarenakan kondisi bangunan sekolah yang hampir roboh.
Kepala Dinas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan (DIKMEN) Lombok Timur, Muhammad Mashun membenarkan hal demikian, terdapat satu SMK yang melaksanakan UNBK di tenda yang berada di wilayah Lombok Timur.
"SMK Sifatul Khaer melaksanakan ujian di tenda, karena banyak kehawatiran yang kemarin, gempa seminggu yang lalu dikhawatirkan muncul lagi, sehingga sekolah mempersiapkan tenda" ungkap Mashun saat ditemui di kantornya, Senin (25/3/2019).

Sementara itu, Renawadi selaku kepala sekolah SMK Sifatul Kaher menyebutkan, pelaksanaan ujian di tenda dikarenakan pihak sekolah merasa ragu terhadap kondisi bangunan sekolah yang sudah hampir roboh.
"Kami pihak sekolah merasa was-was mengadakan ujian di dalam (ruangan sekolah), karena posisi bangunan sudah miring, takut gempa lagi," tutur Renawadi melalui sambungan telepon, Minggu (25/3/2019).
Baca juga :
Gempa Hari Ini Kembali Guncang Lombok, Sehari Sebelumnya 2 Turis Malaysia Tewas dan 44 Orang Luka